Selasa 17 May 2022 21:08 WIB

Kemendag Bikin Program Migor Rakyat Rp 14 Ribu, Target 10 Ribu Titik

Penyediaan minyak goreng murah itu dilakukan melalui Warung Pangan milik ID Food.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja mengisi minyak goreng curah ke dalam jeriken di depo minyak goreng PD Taman Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/5/2022). Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Holding BUMN Pangan, ID Food membuat program Migor Rakyat untuk menyalurkan minyak goreng curah seharga Rp 14 ribu per liter.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Pekerja mengisi minyak goreng curah ke dalam jeriken di depo minyak goreng PD Taman Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/5/2022). Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Holding BUMN Pangan, ID Food membuat program Migor Rakyat untuk menyalurkan minyak goreng curah seharga Rp 14 ribu per liter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Holding BUMN Pangan, ID Food membuat program Migor Rakyat untuk menyalurkan minyak goreng curah seharga Rp 14 ribu per liter.

Penyediaan minyak goreng murah itu dilakukan melalui Warung Pangan, jaringan gerai ID Food yang sistem penjualannya dipantau melalui aplikasi digital.

Baca Juga

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, mengatakan, program tersebut saat ini sudah terdapat di 1.200 titik yang tersebar di Sumatera dan Jawa. Lokasi selanjutnya yang akan dibuka yakni Sulawesi.

"Mudah-mudahan minggu depan sudah ada di 5.000 titik dan nanti akan menjadi 10 ribu titik di seluruh Indonesia," kata Lutfi di Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Titik penjualan berada di dekat pasar tradisional atau daerah padat penduduk. Dengan begitu, diharapkan akses masyarakat terhadap minyak goreng murah itu bisa mudah.

Lutfi mengatakan, dengan program itu diharapkan ketersediaan minyak goreng curah semakin banyak dan mudah ditemui dan berdampak pada stabilitas harga, khususnya curah.

Jika stabilitas pasokan dan harga sudah sesuai keinginan pemerintah, maka langkah relaksasi kebijakan larangan ekspor minyak sawit akan dipertimbangkan.

"Sekarang yang kita tekankan adalah ketersediaan dan keterjangkauan, begitu stabil, nanti kita berbicara bagaimana relaksasi dari larangan ekspor ini," ujarnya.

Direktur Komersial ID Food, Ardiansyah Chaniago, menambahkan, penjualan minyak goreng curah itu dipantau lewat sistem digital. Pembeli diharuskan menunjukkan KTP dan dipindai. Pasalnya, masyarakat dibatasi maksimal membeli 2 liter per hari.

"Kita sudah lihat sebenarnya masyarakat tidak pernah lebih mengkonsumsi minyak goreng makanya kita tentukan dua liter per hari," katanya.

Lantaran data pembeli yang terekam dalam sistem, pembeli tidak dapat membeli minyak goreng di warung pangan lain. Itu untuk mencegah adanya panic buying atau bahkan penimbunan.

Ke depan, kata Ardiansyah, data KTP pembeli akan diintegrasikan ke Kartu Keluarga sehingga kemungkinan setiap anggota keluarga membeli dengan KTP di waktu bersamaan bisa dicegah.

Adapun harga jual juga dikunci Rp 14 ribu per liter. ID Food, kata Ardiansya, dapat memonitor harga tersebut dari sistem. Penjual sudah diberikan margin Rp 1.000 per liter harga harga jual dari ID Food hanya Rp 13 ribu per liter

"Stoknya juga bisa kita pantau misal stok biasanya 200 liter per hari, tiba-tiba sisa 50 liter, itu bisa kita minta pedagangnya untuk lakukan pemesanan," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement