REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) meluncurkan Reksa Dana Indeks Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG (Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG). Ini merupakan reksa dana indeks pertama di Indonesia yang menggunakan saham-saham pada indeks FTSE Indonesia ESG yang diterbitkan oleh FTSE Russell sebagai aset dasar.
Reksa dana ini juga merupakan Reksa Dana Indeks pertama bagi Mandiri Investasi yang menggunakan indeks berbasis pada prinsip ESG. Sesuai namanya, indeks tersebut berisi sejumlah emiten yang mengedepankan prinsip kepedulian terhadap lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan (environment, social & governance/ESG).
Direktur Utama Mandiri Investasi, Aliyahdin Saugi, menyatakan ada sejumlah keunggulan yang ditawarkan produk Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG dibanding reksa dana lain. Keunggulan utamanya adalah reksa dana ini memberikan imbal hasil investasi setara dengan Indeks FTSE Indonesia ESG yang memiliki kinerja sangat baik relatif terhadap indeks saham lainnya di Indonesia.
Keunggulan lainnya, reksa dana ini juga didesain tidak memiliki exposure berlebih pada sektor tertentu atau sektor netral. Sehingga tidak ada risiko berupa rotasi sektor di pasar atau allocation active risk. Terlebih indeks ini hanya di-rebalancing satu kali dalam setahun, membuat risiko indeks ini cenderung terkelola dengan baik.
"Dalam lima tahun terakhir, indeks FTSE Indonesia ESG, memberikan kinerja yang lebih unggul dengan tingkat risiko yang mirip jika dibandingkan indeks saham lainnya," ujar pria yang akrab dipanggil Adi ini. "Sehingga reksa dana ini sangat cocok bagi investor yang menginginkan return optimal dengan risiko yang terukur dan investor dapat turut serta mendukung terwujudnya dunia usaha yang mengedepankan prinsip ESG."
Studi yang dilakukan Morgan Stanley Capital International (MSCI) pada 2019 menyimpulkan saham emiten dengan skor ESG tinggi cenderung memberikan imbal hasil yang lebih baik dan volatilitas yang lebih rendah. Data indeks FTSE Indonesia ESG periode 2016-2021 mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 57,56 persen. Jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan indeks LQ45 yang berisi saham-saham blue chip sebesar 38,11 persen, dan pertumbuhan indeks IDX30 sebesar 41,49 persen.
Dengan sistem pengelolaan yang transparan dan biaya yang relatif rendah, Adi optimistis produk investasi terbaru ini akan mendapat sambutan positif dari investor domestik dan asing. Nominal investasi awal bagi investor ritel sebesar Rp 100 ribu. "Sedang investasi awal untuk investor institusi sebesar Rp 1 miliar," katanya.
Bersamaan dengan peluncuran produk reksa dana indeks ini, Mandiri Investasi menggandeng sejumlah Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dengan platform online yang mumpuni. Selain ditawarkan secara langsung kepada investor institusi, kerja sama dengan APERD diharapkan dapat memberikan akses dan kemudahan bertransaksi bagi investor ritel untuk berinvestasi pada Mandiri FTSE Indonesia ESG.
“Kami optimistis dengan tingginya aliran dana investasi asing dan domestik ke pasar modal Indonesia, Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG ini dapat mencapai target dana kelolaan Rp 500 miliar dalam satu tahun pertama,” ucap Adi.
Adi menambahkan, dengan memiliki Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG, investor bersama Mandiri Investasi turut berpartisipasi dalam mendukung terbentuknya pelaku usaha yang ramah lingkungan. Peduli terhadap isu sosial dan mengelola bisnisnya dengan tata kelola perusahaan yang baik.
“Saat ini investor ritel dan institusi di equity market semakin kritis dan peduli terhadap isu lingkungan, kepedulian sosial dan tata kelola perusahaan yang layak. Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG dapat menjadi solusi investasi yang tepat bagi investor dengan karakter tersebut,” papar Adi.
Bersamaan dengan peluncuran Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG tersebut, Mandiri Investasi juga menggelar acara sosialisasi melalui webinar, dengan pembicara Riki Frindos, yang merupakan Komisaris Mandiri Investasi sekaligus pakar dan pengamat implementasi ESG di Indonesia.