Selasa 17 May 2022 21:49 WIB

Sahroni Persilakan KPK Nilai Proses Administrasi Formula E

Sahroni persilakan KPK menilai berdasar progres mereka

Red: Joko Sadewo
Suasana Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) di kawasan Ancol, Jakarta, Selasa (17/5/2022). Lintasan sirkuit sepanjang 2,4 kilometer, lebar 12 meter dan 18 tikungan tersebut telah selesai dibangun 100 persen untuk pelaksanaan ajang balap Formula E dan menyisakan pemasangan infrastruktur pendukung.
Foto: Republika
Suasana Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) di kawasan Ancol, Jakarta, Selasa (17/5/2022). Lintasan sirkuit sepanjang 2,4 kilometer, lebar 12 meter dan 18 tikungan tersebut telah selesai dibangun 100 persen untuk pelaksanaan ajang balap Formula E dan menyisakan pemasangan infrastruktur pendukung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Pelaksana Formula E, Ahmad Sahroni mempersilakan KPK memutuskan kebenaran administrasi Formula E Jakarta.

“Kita tidak boleh menilai bahwa Formula E, dalam prosesnya, benar atau salah. Biarkan KPK menyajikan berdasarkan progres yang sekarang sedang dilakukan oleh KPK sendiri. Biarlah KPK memproses apa yang menjadi kewajiban penegakan hukum, (KPK) tidak bisa diintervensi dan silakan dalam prosesinya berjalan sesuai hukum yang berlaku,” kata Sahroni.

Pernyataan ini disampaikan saat Sahroni menjadi narasumber diskusi bertajuk Apakabar Formula E yang diselenggarakan Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) di Jakarta (14/5/2022).

Lebih jauh Sahroni mengatakan pembangunan sirkuit Formula E Jakarta sudah 100% dan sekarang pengerjaan berfokus pada pemasangan grand stand dan paddock serta sarana pendukung lainnya. Sirkuit Formula E Jakarta sudah diakui oleh FIA (The Fédération Internationale de l'Automobile) sebagai sirkuit dengan pembangunan tercepat, yakni dibangun hanya dalam 60 hari.

“Grand stand saat ini hanya tinggal disusun seperti lego. Sirkuit sudah 100% selesai jadi kalau dulu ada yang pernah melihat kambing, sekarang kambingnya sudah gak tau kemana,” tambah Sahroni.

Formula E Jakarta juga mengundang isu-isu politik. Menurut analis komunikasi politik Hendri Satrio, isu politik yang melingkari Formula E Jakarta sebetulnya sudah bisa dikatakan selesai sejak Presiden Joko Widodo mengunjungi secara langsung lokasi perhelatan balap mobil listrik tersebut.

“Dari sisi politis dengan adanya kunjungan Presiden Jokowi, seharusnya bisa menjawab keluhan-keluhan koleganya (Fraksi PDIP) di DPRD DKI Jakarta yang akan tetap mengajukan interpelasi kepada Anies Baswedan,” ungkap Hendri.

Pengamat otomotif dan pegiat balap, Eka Budhiansyah, menyambut baik Formula E Jakarta. Menurut Eka dengan hadirnya Formula E di Jakarta dapat menghadirkan kembali animo masyarakat akan ajang balap mobil jenis open wheeler. Seperti diketahui Indonesia terakhir menyelenggarakan balap mobil jenis open wheeler adalah pada ajang A1 GP di tahun 2006.

Di samping itu Eka berharap sirkuit Ancol bisa digunakan bukan hanya untuk balap Formula E, namun juga untuk balap-balap jenis lain yang sudah eksis di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement