Pengecatan Dome Gedung Kura-Kura Rp 4,5 M, Ini Penjelasan Sekjen DPR

Terakhir kali DPR melakukan waterproofing terhadap dome pada tahun 2015.

Rabu , 18 May 2022, 08:07 WIB
Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar memberikan keterangan pers soal anggaran pengecetan gedung kura-kura di Kompleks Parlemen Senayan senilai Rp 4,5 miliar.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar memberikan keterangan pers soal anggaran pengecetan gedung kura-kura di Kompleks Parlemen Senayan senilai Rp 4,5 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPR RI gelontorkan dana untuk pengecatan dome di Gedung Nusantara atau gedung kura-kura di Kompleks Parlemen Senayan senilai Rp 4,5 miliar. Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI, Indra Iskandar, menjelaskan, anggaran tersebut bukan hanya pengecatan semata melainkan waterproofing, perbaikan struktur, dan renovasi.

"Soal kronologi pengecatan dome gedung DPR, Nusantara, sebenarnya bukan pengecatan lebih pasnya waterproofing," kata Indra di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (17/5).

Indra mengatakan, pengerjaan waterproofing dome DPR merupakan bagian dari perawatan gedung DPR. Dia mengungkapkan, terakhir kali DPR melakukan waterproofing terhadap dome pada tahun 2015.

"Karena itu adalah bangunan heritage yang harus kita rawat banyak bagian-bagian yang menggelembung, kalau mau lihat bisa ikutan ke atas atap. Bagian gelembung kemudian dia menampung, gelembung itu kemudian mengelupas strukturnya banyak retakan-retakan," ujarnya.

"Termasuk di dalamnya jamur yang itu masuk ke dalam struktur beton tersebut," imbuhnya.

Adapun pengerjaan waterproofing tahun ini harus kembali dilakukan dalam rangka menyambut acara P20 di Indonesia. P20 rencananya akan digelar 5-6 Oktober 2022.

"Sehingga kita melakukan kembali waterproofing untuk persiapan acara kenegaraan yang akan dilaksanakan pada 6 Agustus itu nota APBN pemerintah presiden kemudian tanggal 5-6 Oktober itu akan ada pertemuan P20 yang dihadiri 20 kepala parlemen dunia plus undangan 20 kepala parlemen dunia. Sekitar 40 ketua parlemen dunia pada 5-6 Oktober," ucapnya.