Tingkatkan Layanan Penyandang Disabilitas, Pramujasa Trans Jateng Dapat Pembekalan Khusus
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Para pramujas BRT Trans Jateng Koridor Magelang-Purworejo mendapatkan pelatihan berkomunikasi dengan penyandang disabilitas, bertempat di Terminal Borobudur, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (18/5). | Foto: dok. istimewa
REPUBLIKA.CO.ID, MUNGKID -- Upaya untuk meningkatkan pelayanan bus Trans Jateng bagi semua kalangan terus dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah. Salah satunya melatih para pramujasa Trans Jateng agar memiliki kemampuan berkomunikasi dengan penyandang disabilitas.
Untuk kali ini, pelatihan diberikan kepada para pramujasa armada Trans Jateng koridor Magelang-Purworejo, bertempat di Terminal Borobudur, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
Kepala Dishub Jateng, Henggar Budi Anggoro mengatakan, untuk yang pertama, pelatihan diberikan kepada para karyawan (pramujasa) armada Trans Jateng koridor Magelang-Purworejo.
Ke depan, pelatihan yang sama juga akan diberikan kepada para pramujasa armada Trans Jateng di enam koridor lainnya agar dapat meningkatkan pelayanan, khususnya kepada para penyandang disabilitas.
“Kami memandang, kemampuan bekomunikasi dengan para penyandang disabilitas ini penting bagi para karyawan agar pelayanan amada Trans Jateng juga ramah kepada para disabilitas,” jelasnya, usai membuka pelatihan.
Dalam kegiatan ini, jelas Henggar, Dishub bekerja sama dengan Forum Inklusi Disabilitas Kabupaten Magelang, yang memberikan materi bahasa isyarat bagi penyandang tuna rungu.
Setelah koridor Magelang-Purworejo, pelatihan yang sama juga akan diberikan untuk layanan (koridor) yang lain. Bahkan secara bertahap nantinya bukan hanya bagi pramujasa, tetapi pembekalan juga akan diberikan kepada para driver.
Harapannya para driver juga bisa paham, misalnya harus berhenti berapa lama sampai jalan lagi dalam melayani para penumpang disabilitas dan lainnya. “Sehingga, kemampuan ini akan dapat memingkatkan pelayanan di sepanjang koridor BRT Trans Jateng,” tambahnya.
Peningkatan kualitas pelayanan, bukan hanya dilakukan dari pelayanan karyawan. Nantinya juga akan menambah sarana dan prasarana yang ramah bagi para penyandang disabilitas.
Ke depan para penyandang disabilitas juga bisa terlibat dalam memberikan pelayanan Trans Jateng. “Tahun depan kita akan buka rute baru Sukoharjo – Wonogiri dan kita bisa prioritaskan kawan disabilitas jadi karyawan yang kita sesuaikan penempatannya," tegas Henggar.
Terpisah, Koordinator Hukum dan Kebijakan Forum Inklusi Disabilitas Kabupaten Magelang, Hendry Hernowo menyampaikan, dalam pelatihan ini para pramujasa mendapatkan materi pembekalan sekitar tiga jam.
Mereka mendapat materi mengenali jenis-jenis disabilitas. Selain itu juga dibekali dengan kemampuan bahasa isyarat berikut etika dan etika berkomunikasi dengan para penyandang disabilitas.
“Kami mengapresiasi Dishub yang merespons usulan Forum Inklusi Disabilitas Kabupaten Magelang pada saat musrenbang, beberapa waktu lalu,” ungkapnya.
Pelatihan ini, lanjut Hendry, merupakan langkah untuk meningkatkan pelayanan Trans Jateng bagi kaum disabilitas. “Di sisi lain, pelatihan ini juga untuk menyamakan perspektif dengan inklusi disabilitas serta memberikan pemikiran luas isu disabilitas bagi karyawan Trans Jateng,” ujar dia.