Rabu 18 May 2022 17:36 WIB

Visi KIB Akhiri Politik Identitas Dinilai Efektif Gaet Pemilih Pemula

Tiga partai tergabung dalam KIB.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) didampingi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan) dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai menggelar pertemuan di Jakarta, Kamis (12/5/2022). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi lebaran dan pembahasan koalisi Bersatu (Beringin, Ka
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) didampingi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan) dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai menggelar pertemuan di Jakarta, Kamis (12/5/2022). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi lebaran dan pembahasan koalisi Bersatu (Beringin, Ka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Tiga partai telah telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dalam menghadapi Pemilu 2024.  Koalisi yang merupakan gabungan dari Partai Golkar, PAN, dan PPP ini sepakat membawa jargon ingin mengakhiri polarisasi yang selama ini terjadi.

Pengamat Politik dari LIPI, Wasisto Rahardjo Jati menilai, KIB perlu memperkuat koalisi. Khususnya, menambah kekuatan politik dari parpol yang berbasis nasionalis-religius.

Baca Juga

“Slogan itu akan efektif apabila berhasil merekrut partai berbasis nasionalis maupun religius secara seimbang,” kata Wasis saat dihubungi, Rabu (18/5/2022).

Wasis juga menambahkan, jargon KIB tentang mengakhiri polarisasi bisa sangat efektif kepada kelompok pemilih pemula.

“Saya pikir untuk segmen tertentu misalnya kelompok pemilih mengambang maupun pemilih pemula, itu masih efektif,” kata dia.

Namun dengan catatan, KIB perlu menambah kekuatan politik berbasis nasionalis-religius. Hal ini beetujuan untuk meredam polarisasi di masyarakat.

“Ada baiknya partai-partai yang direkrut adalah yang kuat secara basis massa baik nasionalis maupun religius,” ujar dia.

Partai Golkar PAN dan PPP sepakat untuk menjalin koalisi pada pemilu 2024. Mereka pun menamakannya sebagai Koalisi Indonesia Bersatu. Kerja sama tiga partai ini dimulai pada Selasa (12/5/2022) kemarin malam.

"Komitmen kerja sama tiga partai politik, yaitu Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dalam pertemuan tanggal 12 Mei 2022, merupakan langkah awal bagi terbangunnya koalisi bersama partai politik menjelang pemilu 2024," Kata Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, Jumat (15/3/2022).

Ace menyebut, meski pemilu tahun 2024 masih dua tahun lagi, komitmen kerjasama ketiga partai politik ini mengisyaratkan adanya keseriusan untuk membangun platform, gagasan dan ide. Selain itu, disepakati bersama dalam perjuangan melanjutkan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

"Ketiga partai politik telah memiliki pengalaman dalam pemerintah dan dalam dinamika politik bangsa. Dengan visi partai yang dimilikinya dan berbagai pengalaman politik, kesemuanya bersepakat untuk menyatukan diri membangun koalisi yang disebut Koalisi Indonesia Bersatu," kata Ace.

Menurutnya, dua Pilpres terakhir menyisakan trauma mendalam karena menimbulkan pembelahan sosial dan polarisasi yang tidak kunjung sembuh meskipun pemilu sudah usai. Kata dia, semaraknya politik identitas mewarnai lanskap politik Indonesia.

"Pembelahan sosial ini seperti sulit dijembatani karena dua kutub yang esktrem terus terlibat pertengkaran dan saling caci maki hingga saat ini. Pertengkaran yang tidak ada sumbangsih apa pun untuk kemajuan bangsa," ujarnya.

Maka, lanjut Ace, tiga partai ini sepakat bahwa dalam Pemilu 2024 nanti tidak boleh mengalami atau terjebak pada hal yang sama. Koalisi Indonesia Bersatu ingin pemilu menjadi ajang kontestasi ide, gagasan, track record, dan prestasi. Selain itu, kesempatan untuk saling membuktikan diri mana yang terbaik di antara para peserta kontestasi.

Menurutnya, tujuan utama koalisi ini menjadikan Indonesia yang lebih makmur, lebih kaya, dan maju di masa depan. Jika ada persaingan, maka bentuknya harus friendly competition atau persaingan yang akan segera usai setelah pemilu usai. Sebab, bangsa butuh bersatu agar bisa bersama-sama membangun Indonesia.

"Untuk itu kami namakan koalisi ini sebagai Koalisi Indonesia Bersatu. Karena kalau mau membangun, mau maju, mau makmur, tidak akan bisa diperoleh secara maksimal kalau kita tidak kembali bersatu," kata Ace.

Dia menjelaskan, Koalisi Indonesia Bersatu diinisiasi oleh tiga partai. Maknanya, kata bersatu merupakan gabungan dari simbol-simbol Golkar, PAN, PPP. BERingin adalah lambangnya Golkar, SuryA (Matahari) PAN, dan BaiTUllah (Ka'bah) PPP.

"Jadilah kalau digabung menjadi Indonesia Bersatu. Kalau dibuatkan filosofinya, ini adalah sebuah harapan, menjadi sebuah koalisi yang berdiri kokoh, tumbuh kuat dan besar berkat sinar matahari, dan mendapatkan ridho dari Allah SWT," ujar Ace.

"Tentu koalisi ini sangatlah inklusif. Kami masih sangat terbuka untuk bekerjasama dengan partai politik lainnya karena yang menyatukan kami adalah kesepakatan gagasan dan ide untuk membangun Indonesia," kata Ace.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement