Tingkatkan Kualitas Produk UMKM, Kemenkop UKM Bangun Factory Sharing

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin

 Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki, saat mengunjungi bazaar UMKM di Royal Ambarukmo, Sleman, DIY, Rabu (18/5/2022).
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki, saat mengunjungi bazaar UMKM di Royal Ambarukmo, Sleman, DIY, Rabu (18/5/2022). | Foto: Silvy Dian Setiawan

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) akan untuk membangun factory sharing untuk UMKM. Menkop UKM, Teten Masduki mengatakan, factory sharing dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas UMKM. 

Menurutnya, saat ini kualitas maupun produktivitas UMKM masih perlu ditingkatkan. Pasalnya, produk UMKM dinilai masih belum berdaya saing tinggi. 

"Dengan factory sharing ini, kita bisa menghadirkan pabrik kecil dengan peralatan modern sekelas industri yang dimiliki oleh semua (pelaku UMKM)," kata Teten usai menghadiri G20 Side Event di Royal Ambarukmo, Sleman, DIY, Rabu (18/5/2022). 

Teten menyebut, factoty sharing ini akan mulai dibangun tahun 2022 ini. Pihaknya menargetkan setidaknya terbentuk lima factory sharing untuk UMKM tahun ini. 

Baca Juga

"Ini yg kami exercise, piloting di tahun ini (dibentuk) lima (factory sharing) dan tahun depan enam. Dan saya kira kalau ini berhasil, kita akan scaling up lebih besar lagi," ujarnya. 

Pembentukan factory sharing sendiri akan disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing. Dengan begitu, factory sharing ini tidak hanya pada produk tertentu saja, namun berbagai macam produk sesuai potensi masing-masing daerah.  

"Kami bersama Bappenas melihat potensi masing-masing daerah, mislanya Sulawesi Utara produk yang berbasis kelapa, di Sragen itu misalnya factoty sharing untuk furniture, ada banyak lagi yang lain," jelas Teten.

Melalui factoty sharing ini, diharapkan dapat menjadi solusi bagi UMKM untuk masuk ke sistem produksi yang berbasis teknologi. Pihaknya pun optimis dengan factory sharing tersebut dapat meningkatkan kualitas maupun produktivitas UMKM. 

"Diharapkan kedepan UMKM akan menjadi klaster, kan tidak mungkin UMKM punya alat produksi sendiri-sendiri yang modern, paling biasa-biasa saja," tambahnya. 

Hal tersebut tentunya juga harus didukung dengan dimudahkannya akses ke pembiayaan. Teten menyebut, pemerintah akan terus memberikan akses pembiayaan kepada UMKM, salah satunya dengan kebijakan 30 persen kredit perbankan untuk UMKM. 

"Kita juga mengembangkan ada KUR, ada klaster yang tanpa batas, sehingga UMKM tidak hanya mengakses pembiayaan untuk modal kerja, tapi juga menambah investasi untuk kapasitas usahanya," kata Teten. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Program Adopsi Teknologi Digital 4.0 bagi UMKM, Menkominfo Dorong Kolaborasi di 13 Kawasan Prioritas

Presiden Joko Widodo Kunjungi Pasar Cibinong

BI: Perbankan Salurkan 21,95 Persen Kredit ke UMKM di kuartal I 2022

Kemenkop: 18,5 Juta UMKM Lakukan Transformasi Digital

KKI 2022 Targetkan Omzet UMKM Rp 263,15 Miliar

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark