REPUBLIKA.CO.ID, SEVILLE -- Pelatih Eintracht Frankfurt Oliver Glasner memuji gaya permainan Rangers jelang final Liga Europa, di Stadion Sanchez Pizjuan, Sevilla, Kamis (19/5/2022) dini hari WIB. Glasner menyamakan gaya permainan mereka mirip dengan tim yang dikalahkan sebelumnya yakni Barcelona dan West Ham United.
Eintracht mengalahkan Barcelona di perempat final sebelum menyingkirkan West Ham di semifinal. Melawan dua tim tersebut memberikan referensi bagi Glasner untuk membaca permainan Rangers.
"Saya melihat perpaduan antara West Ham United dan Barcelona. Pengaruh Belanda dari pelatih mereka (Giovanni van Bronckhorst) dalam membangun permainan mereka, tetapi dengan mentalitas Britania Raya. Kami membutuhkan performa terbaik untuk mengalahkan mereka," kata Glasner dalam konferensi di stadion Sanchez Pizjuan Sevilla jelang laga, dilansir dari reuters, Rabu (18/5/2022).
Ia mengatakan, Rangers adalah tim yang memaksa pertemuan di lapangan satu lawan satu. Glasner juga mengingatkan pemainnya agar mewaspadai James Tavarnier yang seringkali membantu penyerangan. Namun Ia mengeklaim timnya dalam keadaa tenang jelang partai final.
Ia menegaskan, bangga kepada pemainnya atas apa yang telah dilakukan selama ini sehingga ada di posisi saat ini. Menurutnya mereka pantas tampil di final Liga Europa. Ia mengungkapkan suasana ruang ganti juga sagat bagus.
"Saya mencoba memikirkan apa yang harus saya katakan kepada para pemain saya besok, tetapi saya pikir saya bahkan tidak perlu membuat pidato motivasi karena kami sangat mengenal satu sama lain dan tahu apa yang harus kami lakukan untuk berhasil,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Glasner memuji penggemar yang melakukan perjalanan dari Jerman ke Spanyol untuk memberikan dukungan secara langsung. Keberadaan mereka diyakini akan sangat membantu tim di lapangan seperti yang pernah mereka lakukukan ketika Eintracht melawan Real Betis, Barcelona dan West Ham.
Ia menyebut penggemar timnya sangat luar biasa. Mereka berusaha keras mengikuti tim yang dicintainya untuk keliling Eropa. Atmosfer yang mereka ciptakan membuat suasana menjadi merinding saat laga berlangsung.
"Kami memiliki dua tim dengan penggemar luar biasa dan mungkin penggemar tandang terbaik di Eropa. Diperkirakan sekitar 150.000 penggemar dari kedua klub dan itu luar biasa,” ujarnya.