REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kasus Covid-19 di Kabupaten Pangandaran tak mengalami lonjakan usai liburan panjang Lebaran dan Waisak. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran hingga Selasa (17/5/2022), kasus aktif di daerah itu hanya terdapat satu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yadi Sukmayadi, mengatakan, tak ada dampak kenaikan kasus dari momen liburan panjang kemarin. Saat ini hanya terdapat satu kasus aktif di daerahnya.
"Tidak ada (lonjakan kasus)," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Rabu (18/5/2022).
Satu orang yang masih aktif terkonfirmasi positif Covid-19 itu menjalani isolasi di RSUD Pandega Kabupaten Pangandaran. Sementara itu, tak ada satu pun orang yang menjalani isolasi mandiri.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran mencatat, sejak awal pandemi terdapat 7.275 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Dari total kasus itu, terdapat 211 orang yang meninggal dunia selama pandemi Covid-19. Sementara itu, sebanyak 7.063 orang telah dinyatakan sembuh.
Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Pangandaran, Suheryana, mengatakan, pada momen libur panjang kemarin, seluruh objek wisata di daerahnya dibuka dengan kapasitas 100 persen.
Pembatasan pengunjung hanya dilakukan ketika kerumunan di dalam objek wisata sudah tak dapat dikendalikan. Namun, setelah momen liburan panjang itu terlewati, tak ada lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Pangandaran.
"Setelah kemarin dibuka pariwisata selama dua pekan tak terjadi lonjakan kasus Covid-19. Tidak seperti waktu-waktu setelah liburan panjang sebelumnya," kata dia.
Alih-alih mengalami lonjakan, Suheryana mengatakan, kasus Covid-19 tetap melandai. Hanya ada satu kasus aktif Covid-19. Itu pun disebut bukan dampak dari aktivitas pariwisata.
Kendati kasus melandai, Kabupaten Pangandaran saat ini menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 2.