Rabu 18 May 2022 21:45 WIB

Polisi Masih Buru Pelaku Pembuang Janin Bayi di Cianjur

Polsek Cianjur sudah meminta keterangan sejumlah saksi.

Red: Nora Azizah
Polisi masih mengejar perempuan pelaku pembuang janin bayi yang ditemukan warga Kampung Panembong, Desa Mekarasari, Kecamatan Cianjur, Jawa Barat.
Foto: www.nbcmiami.com
Polisi masih mengejar perempuan pelaku pembuang janin bayi yang ditemukan warga Kampung Panembong, Desa Mekarasari, Kecamatan Cianjur, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Polisi masih mengejar perempuan pelaku pembuang janin bayi yang ditemukan warga Kampung Panembong, Desa Mekarasari, Kecamatan Cianjur, Jawa Barat, yang diduga janin hasil hubungan di luar nikah. Kepala Polsek Cianjur, Komisaris Polisi Ahmad Suprijatna, di Cianjur Rabu (18/5/2022), mengatakan, penemuan yang sempat menggegerkan warga itu langsung ditanggapi petugas dengan meminta keterangan sejumlah saksi mata yang sempat melihat perempuan yang tidak dikenal mondar-mandir di lokasi.

"Kami sudah meminta keterangan saksi-saksi terkait ciri-ciri perempuan yang membuang janin bayi di lokasi yang tidak jauh dari pemukiman warga. Saat ini kami masih mengejar pelaku pembuangan janin yang diduga hasil hubungan gelap," katanya.

Baca Juga

Berdasarkan keterangan saksi, perempuan yang diduga membuang janin itu memiliki ciri-ciri berbadan tinggi gemuk, rambut panjang warna coklat, membawa tas ukuran besar dan mengenakan baju biru motif bunga. Saksi mata warga sekitar, Rida (22), mengatakan, janin bayi yang dibuang di pinggir kebun itu, diketahui ibunya yang sedang mencuci pakaian, curiga dengan gerak gerik perempuan yang mondar-mandir di lokasi, sehingga sempat ditanya tujuannya.

"Pelaku tidak menjawab, namun berupaya menghindar dan melarikan diri, sambil membuang kain putih penuh bercak darah. Ibu saya sempat mengejar, namun larinya cepat sehingga tidak terkejar," katanya.

"Ibu saya melapor ke RT dan selanjutnya ke polisi," katanya.

Janin bayi itu, katanya, langsung dibawa polisi ke RSUD Cianjur. Polisi menduga kalau pelaku bukan warga sekitar karena tidak dikenali. 

"Mungkin warga luar yang sengaja masuk perkampungan untuk menghilangkan jejak," katanya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement