Rabu 18 May 2022 21:56 WIB

Korea Utara Laporkan Lebih dari 232 Ribu Kasus Baru 'Demam'

Korea Utara juga mencatat kematian terkait dugaan Covid-19.

 FILE - Guru mengukur suhu tubuh pelajar untuk membantu mengekang penyebaran virus corona sebelum memasuki Sekolah Dasar Kim Song Ju di Distrik Pusat di Pyongyang, Korea Utara, Rabu, 13 Oktober 2021. Sebelum mengakui kasus Covid-19 domestik pada Kamis, 12 Mei 2022, Korea Utara menghabiskan 2,5 tahun menolak tawaran vaksin dari luar dan dengan teguh mengklaim bahwa sistem sosialisnya yang unggul melindungi 26 juta orangnya dari “virus jahat” yang telah membunuh jutaan orang di seluruh dunia.
Foto: AP/Cha Song Ho
FILE - Guru mengukur suhu tubuh pelajar untuk membantu mengekang penyebaran virus corona sebelum memasuki Sekolah Dasar Kim Song Ju di Distrik Pusat di Pyongyang, Korea Utara, Rabu, 13 Oktober 2021. Sebelum mengakui kasus Covid-19 domestik pada Kamis, 12 Mei 2022, Korea Utara menghabiskan 2,5 tahun menolak tawaran vaksin dari luar dan dengan teguh mengklaim bahwa sistem sosialisnya yang unggul melindungi 26 juta orangnya dari “virus jahat” yang telah membunuh jutaan orang di seluruh dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Korea Utara melaporkan lebih dari 232 ribu kasus baru "demam". Sementara itu, ada enam kematian terkait selama sehari terakhir dalam dugaan wabah Covid-19.

Data itu dirilis oleh kantor berita milik pemerintah, KCNA, Rabu (18/5/2022). Namun, sejauh ini, Korea Utara menolak untuk mengaitkan peningkatan kasus dengan gejala seperti infeksi virus corona itu dengan pandemi.

Baca Juga

Jumlah keseluruhan kasus mencapai 1,17 juta dan kematian berjumlah 62 sejak kasus pertama dilaporkan pada April. Hingga kini, lebih dari satu juta orang sudah dinyatakan sembuh dan sekitar 691.170 masih dirawat.

Pemerintah meminta apotek untuk tetap buka 24 jam setiap harinya. Militer dikerahkan untuk membantu pengaturan pasokan medis.

sumber : Antara, Anadolu
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement