REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril mengatakan reinfeksi pada pasien sembuh hepatitis akut memungkinkan terjadi. Hal tersebut akan terjadi bila kembali terjadi kontak dengan sumber penularan.
"Tapi memang ada pertanyaan apakah bisa kena lagi (hepatitis akut)? Bisa kalau ketemu lagi sumber penularannya, jadi reinfeksi bisa terjadi pada Covid-19 maupun hepatitis ini," katanya saat menyampaikan keterangan pers di Gedung Kemenkes di Jakarta, Rabu (18/5/2022).
Ia mengatakan, dugaan kasus hepatitis akut hingga Selasa (17/5/2022) di Indonesia menjadi 14 kasus, terdiri atas satu kasus probable dan 13 kasus pending classification. Dari jumlah itu, kata dia, seluruhnya negatif Covid-19.
"Ada empat yang sembuh, memang secara klinis tidak ada keluhan lagi, secara laboratorium normal dan tidak menular lagi," katanya.