Rabu 18 May 2022 22:08 WIB

Ekspor Capai 27,32 Miliar USD, Kemenkeu: Bukti Perbaikan Struktur Ekonomi

Potensi penguatan nilai ekspor ini masih akan terus tinggi.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Kepala BKF Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu. BKF menilai ekspor tembus 27,32 miliar dolar AS membuktikan adanya perbaikan dalam struktur ekonomi Indonesia.
Foto: dok. Humas Kementerian Keuangan
Kepala BKF Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu. BKF menilai ekspor tembus 27,32 miliar dolar AS membuktikan adanya perbaikan dalam struktur ekonomi Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan mencatat ekspor pada April 2022 sebesar 27,32 miliar dolar AS atau tumbuh sebesar 47,76 persen (yoy). Hal ini membuktikan adanya perbaikan dalam struktur ekonomi Indonesia.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, potensi penguatan nilai ekspor ini masih akan terus tinggi. Hal ini seiring tren positif dari harga komoditas di pasar global yang diperkirakan masih berlanjut.

Baca Juga

"Ini bukti nyata perbaikan struktur ekonomi yang fundamental. Pemerintah akan terus berupaya agar perbaikan ini berkesinambungan," ujar Febrio, Rabu (18/5/2022).

Menurutnya penguatan nilai ekspor diimbangi dengan baik oleh pertumbuhan ekspor nonmigas yang konsisten kuat yakni 47,7 persen (yoy) sedangkan ekspor migas tumbuh 48,92 persen (yoy).

Meski demikian, Febrio menegaskan pihaknya akan memantau potensi dampak konflik Rusia dan Ukraina yang salah satunya melalui transmisi volume dan harga komoditas global. Dari sisi lain, kenaikan harga komoditas global membawa dampak positif tersendiri bagi ekspor Indonesia khususnya terkait energi, mineral dan logam sehingga mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.

Dia menjelaskan likuiditas yang meningkat dari aktivitas ekspor akan berdampak positif bagi kegiatan konsumsi dan investasi domestik sehingga akan mampu menjaga momentum pemulihan ekonomi. "Menguatnya ekspor diharapkan terus menopang surplus neraca perdagangan sehingga memberikan dampak positif bagi aktivitas sektor riil," jelasnya.

Surplus neraca perdagangan pada April 2022 sebesar 7,56 miliar dolar AS yang meningkat dibandingkan bulan sebelumnya surplus 4,54 miliar dolar AS. Adapun surplus neraca perdagangan yang tinggi ini akan berdampak positif bagi PDB Indonesia pada kuartal II 2022.

"Surplus neraca perdagangan juga menopang stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah tekanan risiko global sehingga menjadi bantalan stabilitas ekonomi Indonesia," ucapnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement