Rabu 18 May 2022 22:55 WIB

Ekspor Industri Manufaktur Terus Naik Berkat Hilirisasi

Hilirisasi sektor industri juga berdampak positif pada kesejahteraan rakyat.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Kemenperin bertekad konsisten melaksanakan program hilirisasi industri.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Kemenperin bertekad konsisten melaksanakan program hilirisasi industri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri pengolahan masih memberikan kontribusi dominan terhadap nilai ekspor nasional, dengan capaian sebesar 74,46 persen sepanjang Januari sampai April 2022. Selama empat bulan pertama 2022, kinerja pengapalan produk sektor manufaktur menembus hingga lebih dari 69,59 miliar dolar AS atau naik 29,19 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

"Hal ini menunjukkan, upaya dan kebijakan dalam pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan oleh pemerintah berjalan dengan baik di tengah menghadapi berbagai tantangan dari kondisi ekonomi global yang tidak menentu," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu (18/5/2022).

Baca Juga

Ia menegaskan, Kemenperin bertekad konsisten melaksanakan program hilirisasi industri. Tujuannya, meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, di tengah harga komoditas yang kian menanjak. 

Hal itu karena, selain memiliki andil dalam tumbuhnya kinerja ekspor nasional, percepatan hilirisasi sektor industri juga berdampak positif pada kesejahteraan rakyat. "Tingginya dominasi sektor industri manufaktur pada capaian nilai ekspor nasional juga menstimulasi peningkatan nilai surplus terhadap neraca perdagangan kita saat ini," jelasnya.

Apalagi, kata dia, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, sasaran ekspor Indonesia harus pada basis komoditas-komoditas dengan nilai tambah yang tinggi. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia kembali mencatatkan surplus neraca perdagangan pada April 2022, yakni sebesar 7,56 miliar dolar AS.

Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, surplus neraca perdagangan pada April naik 66,9 persen. Surplus neraca perdagangan itu diperoleh dari nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan nilai impor pada periode tersebut. BPS mencatat, nilai ekspor pada April 2022 sebesar 27,32 miliar dolar AS, sedangkan nilai impor mencapai 19,76 miliar dolar AS.

Sementara, surplus April 2022 merupakan rekor tertinggi yang berhasil melampaui bulan Oktober 2021 dengan nilai sebesar 5,74 miliar dolar AS. Bahkan, nilai ekspor bulan keempat itu juga menjadi capaian tertinggi sepanjang masa, yang sebelumnya tercipta pada Maret 2022 sebesar 26,5 miliar dolar AS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement