Kamis 19 May 2022 05:16 WIB

Penyelidikan Independen Temukan Dugaan Pasukan Israel Tembak Abu Akleh

Bukti mendukung keterangan saksi bahwa tembakan Israel membunuh Abu Akleh.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
 Sebuah mural terbunuhnya jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh menghiasi dinding, di Kota Gaza, Minggu, 15 Mei 2022. Abu Akleh ditembak dan dibunuh saat meliput serangan Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada 11 Mei 2022 .
Foto: AP/Adel Hana
Sebuah mural terbunuhnya jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh menghiasi dinding, di Kota Gaza, Minggu, 15 Mei 2022. Abu Akleh ditembak dan dibunuh saat meliput serangan Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada 11 Mei 2022 .

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Beberapa kelompok penyelidik dan badan hak asasi manusia telah meluncurkan penyelidikan independen terkait kematian jurnalis veteran Aljazirah, Shireen Abu Akleh. Konsorsium penyelidik internasional yang berbasis di Belanda, Bellingcat, menerbitkan analisis bukti video dan audio yang dikumpulkan di media sosial.  

Materi tersebut berasal dari sumber militer Palestina dan Israel. Mereka melakukan analisis dengan melihat beberapa faktor seperti tanda waktu, lokasi video, bayangan, dan analisis audio forensik dari tembakan.

 

Bellingcat menemukan bahwa, orang-orang bersenjata dan tentara Israel berada di daerah itu ketika terjadi penembakan terhadap Abu Akleh. Bukti mendukung keterangan saksi bahwa tembakan Israel membunuh Abu Akleh.

 

“Berdasarkan apa yang dapat kami tinjau, (tentara Israel) berada di posisi terdekat dan memiliki garis pandang paling jelas ke Abu Akleh,” kata peneliti utama Bellingcat, Giancarlo Fiorella, dilansir Aljazirah, Selasa (17/5).

 

Fiorella mengakui bahwa, analisis tidak dapat 100 persen pasti tanpa bukti seperti peluru, atau senjata yang digunakan oleh tentara dan lokasi GPS pasukan Israel.  Namun dia mengatakan munculnya bukti tambahan biasanya mendukung kesimpulan awal dan hampir tidak pernah membalikkan fakta. 

 

Israel telah menyerukan penyelidikan bersama dengan Palestina atas kematian Abu Akleh.Para pejabat Palestina mengatakan, mereka tidak mempercayai Israel.

 

Kelompok hak asasi manusia mengatakan, Israel memiliki catatan buruk dalam menyelidiki pelanggaran oleh pasukan keamanannya. Israel sebelumnya meminta Palestina untuk menyerahkan bukti peluru yang menembus kepala Abu Akleh.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement