Kamis 19 May 2022 06:06 WIB

Lautan Capai Rekor Terpanas Tahun Lalu

Lautan menanggung sebagian besar beban pemanasan dan emisi global.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga menyelam untuk mengambil sampah di terumbu karang taman laut. ilustrasi. Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan pada Rabu (18/4/2022), lautan dunia mengalami tingkat terpanas dan paling asam pada rekor tahun lalu.
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Warga menyelam untuk mengambil sampah di terumbu karang taman laut. ilustrasi. Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan pada Rabu (18/4/2022), lautan dunia mengalami tingkat terpanas dan paling asam pada rekor tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan pada Rabu (18/4/2022), lautan dunia mengalami tingkat terpanas dan paling asam pada rekor tahun lalu. Para pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa perang di Ukraina mengancam komitmen iklim global.

Lautan mengalami kondisi ekstrem yang paling mencolok ketika WMO merinci berbagai gejolak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dalam laporan tahunan "Keadaan Iklim Global". Dalam laporan terbaru itu mencairnya lapisan es telah membantu mendorong permukaan laut ke ketinggian baru pada 2021.

Baca Juga

"Iklim kita berubah di depan mata kita. Panas yang terperangkap oleh gas rumah kaca yang disebabkan oleh manusia akan menghangatkan planet ini selama beberapa generasi mendatang," kata Sekretaris Jenderal WMO Petteri Taalas dalam sebuah pernyataan.

Laporan WMO mengatakan tingkat pemanasan iklim karbon dioksida dan metana di atmosfer pada 2021 melampaui rekor sebelumnya. Secara global, suhu rata-rata tahun lalu adalah 1,11 derajat Celcius di atas rata-rata pra-industri. Dunia mendekati ambang batas 1,5 derajat celcius dengan efek pemanasan diperkirakan akan menjadi drastis.

"Hanya masalah waktu sebelum kita melihat rekor tahun terpanas lainnya," kata Taalas.

Lautan menanggung sebagian besar beban pemanasan dan emisi. Perairan menyerap sekitar 90 persen dari akumulasi panas Bumi dan 23 persen emisi karbon dioksida dari aktivitas manusia.

Lautan telah menghangat secara nyata lebih cepat dalam 20 tahun terakhir, mencapai titik tertinggi baru pada 2021. Diperkirakan akan terus menjadi lebih hangat. Taalas mengatakan perubahan itu kemungkinan akan memakan waktu berabad-abad atau ribuan tahun untuk dibalik.

Selain itu, lautan juga sekarang menjadi yang paling asam dalam setidaknya 26.000 tahun. Kondisi itu akibat laut menyerap dan bereaksi dengan lebih banyak karbon dioksida di atmosfer.

Permukaan laut telah meningkat 4,5 cm dalam dekade terakhir. Peningkatan tahunan 2013-2021 lebih dari dua kali lipat dari 1993-2002.

WMO juga mencatat gelombang panas ekstrem, kebakaran hutan, banjir, dan bencana terkait iklim lainnya di seluruh dunia. Laporan kerusakan lebih dari 100 miliar dolar AS. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement