Kamis 19 May 2022 08:37 WIB

Sejarah Hari Ini: Pesawat Egypt Air Hilang di Atas Laut Mediterania

Penyebab pesawat Egypt Air jatuh adalah kebakaran yang terjadi di dalam pesawat.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
 Pencarian pesawat penerbangan EgyptAir di laut Mediterania.
Foto: AP /Egyptian Defense Ministry
Pencarian pesawat penerbangan EgyptAir di laut Mediterania.

REPUBLIKA.CO.ID, MESIR -- Pada 19 Mei 2016, pesawat penerbangan Egypt Air 804 menghilang di atas Laut Mediterania. Pesawat tersebut membawa 66 penumpang dan awak yang terbang dari Kairo dengan tujuan Paris.

Seperti dilansir laman History, Kamis (19/5/2022),  butuh waktu sebulan untuk menemukan puing-puing pesawat. Pada awalnya penyebab jatuhnya pesawat dianggap sebagai korban terorisme, tetapi penyebab sebenarnya terungkap pada tahun berikutnya.  

Baca Juga

Setelah perdebatan dan penyelidikan, pihak berwenang Prancis mendiskreditkan klaim Mesir bahwa bahan peledak ditemukan di sisa-sisa puing pesawat. Penyebab pesawat jatuh adalah kebakaran yang terjadi di dalam pesawat.

Menurut catatan dari kotak hitam, penerbangan berjarak sekitar 40 menit dari tujuannya saat asap terdeteksi oleh alarm kebakaran di dalam pesawat. Hanya semenit kemudian, lebih banyak asap dilaporkan terlihat di perangkat elektronik dan komputer di bawah kokpit.  

Pesawat kemudian berbelok 90 derajat, berputar dan jatuh, pecah di udara sebelum menabrak laut di bawah. Setelah pesawat tersebut jatuh, tim investigasi dari beberapa negara mencari jasad tersebut.  

Sementara beberapa barang milik penumpang dan potongan-potongan pesawat terdampar beberapa hari kemudian. Pada bulan Juni tahun yang sama seluruh pesawat ditemukan di bawah air.  

Tim investigasi Mesir menepis bahwa bahan peledak ditemukan di reruntuhan. Penyelidik Prancis membalas bahwa ada tanda-tanda kebakaran dan ledakan di udara, bukan ledakan. Hilangnya penerbangan, bersama dengan insiden yang melibatkan pesawat penumpang Rusia yang diterbangkan di atas Semenanjung Sinai hanya beberapa bulan sebelumnya, memperbaharui kekhawatiran keamanan dan ketakutan akan terorisme.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement