REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri meminta kelompok yang selama ini mendukung anak-anak untuk melakukan demo penolakan daerah otonomi baru (DOB) menghentikan kegiatan yang dilakukannya. Massa terus menggelar aksi sebagai bentuk penolakan pembentuk provinsi baru di Papua yang sedang dibahas di Kementerian Dalam Negeri.
"Jangan lagi mendorong mereka melakukan demo penolakan karena banyak juga yang mendukung DOB. Mari hentikan mendorong anak-anak melakukan penolakan DOB," kata Fakhiri di Kota Jayapura, Provinsi Papua, Kamis (19/5/2022).
Dia menjelaskan, Polda Papua sendiri mendukung kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan pemekaran di beberapa wilayah. "Kami akan jaga dan mendukung kebijakan pemerintah walaupun ada aksi penolakan yang akan dilakukan komunikasi guna memberitahukan apa manfaat adanya pemekaran bagi rakyat di Papua," ucap Fakhiri.
Dia menegaskan, tidak semua masyarakat menolak pemekaran. Sehingga diharapkan tidak ada yang berupaya menghadap-hadapkan kelompok yang kontra dengan pendukung DOB. "Mari kita melihat ke depan apakah pemekaran bermanfaat atau tidak," kata Fakhiri.
Menurut Fakhiri, sebaiknya kelompok yang menolak pembentukan provinsi baru di Papua tidak memaksakan kehendak yang berlebihan. Tujuannya agar keamanan, kenyamanan, dan ketentraman, serta demokrasi di Tanah Papua tetap terjaga.