REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggandeng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam memberdayakan eks narapidana terorisme (Napiter) melalui pengembangan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN).
Dalam KTN ini, para napiter mitra deradikalisasi BNPT mendapatkan lapangan pekerjaan melalui pengembangkan ekonomi kreatif. Kolaborasi BNPT dan Kemenparekraf diharapkan menumbuhkan KTN di daerah lain seperti di Kalimantan Timur, Aceh, dan Lombok.
Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) adalah gagasan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk membantu kemandirian ekonomi para mantan narapidana terorisme (napiter).
Kolaborasi BNPT dan Kemenparekraf mengemuka dalam Podcast Cafe Toleransi dengan narasumber Kepala BNPT, Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, MH dan Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno. Podcast berlangsung Rabu, (18/5/2022) siang di Jakarta.
Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, MH menyatakan BNPT telah menggelar soft launching KTN di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. KTN Turen merupakan pengembangan program deradikalisasi bagi eks napiter, yang tersebar di lima Provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara Barat.
"Program KTN memiliki tiga pendekatan yaitu edukasi, ekonomi, dan turisme. Karena itu KTN berada di kawasan strategis wisata yang berkaitan dengan alam," kata Boy Rafli.
Dengan lokasi yang strategis, diharapkan dapat membantu perekonomian eks napiter dan masyarakat sekitar dengan memajukan ekonomi kreatif sebagai bagian dari program pemerintah. "Dengan pemanfaatan tempat tersebut kita membuka lapangan pekerjaan bagi eks napiter," terang Boy Rafli.
Kepala BNPT menegaskan ekonomi kreatif secara keseluruhan membuat jutaan orang mendapatkan lapangan pekerjaan.
"Dengan kolaborasi, eks napiter memiliki produk-produk mulai dari pakaian, kuliner, madu, dan snack. Di beberapa lokasi kita fasilitasi mereka dengan Warung NKRI," ujarnya.
Sementara itu Menparekraf Sandiaga Uno menyatakan dalam tujuh tahun telah berinteraksi dengan mitra deradikalisasi dalam program wirausaha. Dia menilai para eks napiter memiliki karakter yang inovatif.
"Mereka bisa mencari solusi ketika ada permasalahan. Mereka juga berani memulai, mencoba, dan mengambil risiko, serta proaktif," kata Sandiaga.
Sandiaga Uno menegaskan tertarik mengembangkan KTN yang merupakan gagasan BNPT. KTN yang ada di lima provinsi ini memiliki destinasi pariwisata yang luar biasa.
"Saya berkomitmen penuh untuk mendukung dari segi pariwisata dan ekonomi kreatifnya," kata Sandiaga.
Sandiaga menilai program KTN BNPT memiliki potensi besar. "Dengan melibatkan para mitra deradikalisasi, saya optimis kunci dari kesuksesan program deradikalisasi ini adalah bagaimana mereka mampu untuk menjadi mitra pemerintah untuk kembali kepada pangkuan ibu Pertiwi," tutur Sandiaga.