Kamis 19 May 2022 10:46 WIB

Evaluasi Arus Kendaraan Mudik Lebaran 2022 di Jabar Naik 11 Persen

Jenis kendaraan yang paling banyak digunakan oleh pemudik yaitu sepeda motor.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah pemudik bersepeda motor yang akan kembali ke Jakarta melintas di jalur Pantura Lohbener, Indramayu, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Sejumlah pemudik bersepeda motor yang akan kembali ke Jakarta melintas di jalur Pantura Lohbener, Indramayu, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Selama pelaksanaan mudik lebaran 2022, yang dimulai sejak tanggal 25 April hingga 10 Mei 2022 Dinas Perhubungan telah menurunkan ribuan personel yang berjumlah 4.328 personel gabungan dari 27 kabupaten/kota. Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar, Koswara, berdasarkan hasil evaluasi, pada mudik tahun 2022 ini, jumlah kendaraan arus mudik atau balik yang menuju maupun melintas di wilayah Jabar mengalami peningkatan sebesar 11 persen dibandingkan pada tahun 2019. 

Selain itu, menurut Koswara, apabila melihat prefensi dari jalur mudik yang digunakan, jumlah kendaraan yang menggunakan jalur utara lebih besar 60 persen dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang menggunakan jalur selatan. Jalur Selatan hanya sebesar 40 persen dari total volume lalu lintas.

Baca Juga

"Fenomena yang berbeda juga terjadi pada arus balik, yaitu hingga tanggal 10 Mei 2022 masih terdapat 32 persen pemudik yaitu 740.883 kendaraan belum kembali ke asal," ujar Koswara, Kamis (19/5).

Pemudik arus balik, kata dia, berangsur pulang ke rumah sebagai dampak dari kebijakan pemerintah terkait perpanjangan waktu libur untuk anak sekolah, diberlakukannya WFH untuk ASN. Juga banyak yang menunda perjalanan dikarenakan terdapat hari libur nasional (waisak).

Menurutnya, berdasarkan preferensi moda yang digunakan masyarakat di 2022 ini, jenis kendaraan yang paling banyak digunakan oleh pemudik yaitu sepeda motor. "Meskipun demikian, terdapat penurunan jumlah pengguna sepeda motor dibandingkan tahun 2019 yaitu sebesar 35," katanya.

Selain sepeda motor, kata dia, penggunaan kendaraan umum pada angkutan lebaran tahun ini juga mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019. Berdasarkan data yang dikumpulkan, kata dia, pada simpul-simpul transportasi, terdapat 350 ribu penumpang yang menggunakan jasa angkutan umum. Dimana, sebanyak 169 ribu di antaranya menggunakan angkutan darat. 

"Selain itu, moda kereta api masih menjadi  pilihan utama pada penyelenggaraan angkutan lebaran kali ini," katanya.

Angka ini, kata dia, menunjukan bahwa, masyarakat masih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan dengan angkutan umum. Dinas Perhubungan se Jawa Barat juga, kata dia, telah menyelenggarakan kurang lebih 132 posko dan empat rest area di jalur-jalur yang potensial dilalui pemudik selama musim liburan lebaran 1443 H/th 2022 ini.

Selain itu, kata dia, berbagai persiapan di simpul transportasi baik darat, laut, kereta api maupun udara telah dilakukan untuk menunjang aktivitas mudik masyarakat. Secara umum, menurut Koswara, penyelenggaraan mudik lebaran tahun ini berjalan dengan cukup baik, walaupun kemacetan tidak dapat dihindari karena tingginya antusiasme masyarakat untuk mudik tahun ini. Namun semua masih dapat ditangani dan dikendalikan dengan baik.

"Penerapan kebijakan one way di jalur tol maupun arteri dirasa cukup efektif mengurai kemacetan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement