Kamis 19 May 2022 12:41 WIB

Syarat Bagi Orang yang Ingin Mencari Harta

Orang yang tamak selalu gagal dan merugi.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Syarat Bagi Orang yang Ingin Mencari Harta
Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho
Syarat Bagi Orang yang Ingin Mencari Harta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama dan pemikir asal Turki Badiuzzaman Said Nursi mengungkapkan syarat bagi orang yang ingin mencari harta. Menurut dia, jika mencintai harta maka harus diburu dengan sikap qanaah, yaitu sikap rela menerima dan merasa cukup. 

Menurut Nursi, terdapat banyak kejadian dan peristiwa yang jumlahnya tak terhitung bahwa ketamakan selalu mengarah pada kerugian dan penyesalan sehingga ada pepatah yang berbunyi, “Orang yang tamak selalu gagal dan merugi.”

Baca Juga

Nursi mengatakan, semua orang menganggap pepatah tersebut benar adanya. "Jika demikian, apabila engkau sangat mencintai harta, burulah ia dengan sikap qanaah tanpa disertai sikap rakus agar ia datang kepadamu dalam jumlah besar," ujar Nursi dikutip dari karyanya yang berjudul Risalah Ikhlas dan Ukhuwah terbitan Risalah Nur.

Nursi kemudian mengumpamakan orang yang merasa cukup (qanaah) dan orang yang tamak seperti dua orang yang masuk ke dalam jamuan besar yang disediakan oleh seseorang yang terpandang. Salah seorang dari keduanya berharap, “Kalau tuan rumah memberiku tempat berteduh sehingga aku bisa selamat dari cuaca dingin di luar, hal itu sudah cukup. Kalau kemudian ia memberiku tempat duduk seadanya di tempat yang paling rendah sekalipun, hal itu merupakan bentuk kebaikan dan kemurahannya.” 

Sementara orang yang kedua bersikap seolah-olah memiliki hak yang harus dipenuhi pihak lain dan semua orang tampak terpaksa memberikan penghormatan kepadanya. Melihat hal itu ia pun berbisik dalam hatinya dengan sombong, “Tuan rumah harus memberiku posisi yang paling tinggi dan paling baik.” 

Begitulah, kata Nursi, orang kedua itu masuk ke dalam rumah dengan membawa rasa tamak dan mengharapkan posisi yang tinggi. Namun ternyata tuan rumah justru mengembalikan dan menurunkannya ke posisi yang paling rendah.

"Maka, ia merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut dan dadanya dipenuhi oleh kemarahan terhadap tuan rumah. Pada saat di mana ia semestinya berterima kasih, ia malah melakukan yang sebaliknya. Ia mengkritik tuan rumah sehingga si tuan rumah kesal kepadanya," jelas Nursi.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement