REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak, menyoroti kerjasama luar negeri yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, saat berkunjung ke kota-kota sister city di Eropa. Menurut dia, kerjasama tersebut bisa dilakukan asal tidak menggunakan dana pemerintah.
“Anies tidak diperkenankan melibatkan APBD soal kerjasama itu. Kerjasama tersebut tidak boleh antara pemerintah DKI dengan pihak lain, baik kota, swasta atau pihak manapun di luar negeri,” kata Gilbert dalam keterangan resminya, Kamis (19/5/2022).
Dia menyebut, semua perjanjian Pemda DKI dengan berbagai pihak, termasuk luar negeri, harus melalui persetujuan DPRD DKI Jakarta, sesuai dengan Perppu 2 2014 ayat 101. Pasalnya, kerjasama Anies dengan banyak pihak di sisa jabatan yang kurang dari enam bulan itu, sama sekali di luar pengetahuan DPRD DKI.
Gilbert mencontohkan, hal serupa sebenarnya juga pernah terjadi pada penandatanganan Formula E 2019 lalu yang menggunakan APBD DKI tanpa persetujuan DPRD DKI. Dia menyebut, perjanjian seperti itu merupakan perjanjian illegal karena melanggar UU.
“Program Formula E yang jelas akan merugi di atas Rp 500 miliar dan menggunakan APBD ini adalah sebuah mahakarya yang buruk bagi Anies. Kecerobohan yang menggunakan APBD secara serampangan, dibayang-bayangi juga tuntutan di arbitrase internasional di Singapura,” jelasnya.
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mengatakan, dia telah bertemu dengan Governing Mayor of Berlin, Franziska Giffev, dan jajarannya saat mengunjungi sister city, Berlin. Dalam pertemuan itu, kata Anies, ada beberapa pembahasan yang dilakukannya dan tim kecil teknis yang ditunjuk.
“Bersamaan dengan pertemuan kami dengan Walikota Berlin ini, secara paralel tim kecil Pemprov DKI juga melakukan pertemuan teknis dengan jajaran Pemkot Berlin untuk membahas kerjasama di bidang smart city dan city branding,” kata Anies dalam unggahan di Facebook resminya, dikutip, Rabu (18/5).
Dia menambahkan, pertemuan yang dilakukan siang kemarin itu, juga membahas hubungan sister city Jakarta-Berlin selama beberapa waktu ini. Selain berfokus pada ekonomi dan budaya yang sudah dan akan dilakukan, kata dia, pihaknya juga kembali membahas kolaborasi Jakarta Future City Hub.
“Jakarta Future City Hub merupakan ruang kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dan Kota Berlin untuk mengatasi tantangan dan solusi keberlanjutan kota yang akan hadir di Jakarta melalui program Smart Change,” ucapnya.