Kamis 19 May 2022 16:45 WIB

Biden Optimistis Keanggotaan NATO Finlandia dan Swedia akan Berhasil

Aplikasi oleh Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO akan berhasil

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menunjukkan dokumen saat Swedia dan Finlandia mengajukan keanggotaan di Brussels, Belgia, Rabu 18 Mei 2022. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa aliansi militer siap untuk memanfaatkan momen bersejarah dan bergerak cepat untuk mengizinkan Finlandia dan Swedia untuk bergabung dalam barisannya, setelah kedua negara mengajukan permintaan keanggotaan mereka.
Foto: Johanna Geron, Pool via AP
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menunjukkan dokumen saat Swedia dan Finlandia mengajukan keanggotaan di Brussels, Belgia, Rabu 18 Mei 2022. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa aliansi militer siap untuk memanfaatkan momen bersejarah dan bergerak cepat untuk mengizinkan Finlandia dan Swedia untuk bergabung dalam barisannya, setelah kedua negara mengajukan permintaan keanggotaan mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan pengajuan aplikasi oleh Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO akan berhasil meskipun ada keberatan yang diajukan oleh Turki.

“Saya pikir kita akan baik-baik saja,” kata Biden, dilansir Aljazirah, Kamis (19/5/2022).

Baca Juga

Turki telah menuduh Swedia dan Finlandia menyembunyikan “teroris". Turki juga mengkritik Stockholm karena menangguhkan penjualan senjata ke Ankara pada 2019 atas keterlibatannya dalam perang di Suriah.

Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak sekutu NATO untuk "menghormati" kekhawatirannya terkait upaya negara-negara Eropa untuk bergabung dengan aliansi militer yang dipimpin AS, karena didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina.

“Satu-satunya harapan kami dari sekutu NATO adalah untuk memahami kepekaan kami, menghormati dan akhirnya mendukungnya,” kata Erdogan.

Finlandia dan Swedia secara resmi mengajukan aplikasi untuk keanggotaan NATO pada Rabu (18/5/2022). "Ini adalah hari yang baik di saat yang kritis bagi keamanan kami," ujar Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

Pertemuan utusan NATO di Brussels gagal mencapai konsensus tentang apakah akan memulai pembicaraan keanggotaan, di tengah keberatan Turki.  Permohonan tersebut harus dipertimbangkan oleh 30 negara anggota NATO dalam proses yang diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua minggu.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di markas besar PBB di New York pada Rabu sore. Aljazirah melaporkan, ekspansi keanggotaan NATO adalah agenda utama dalam pertemuan tersebut.

Blinken mengatakan dia yakin bahwa Finlandia, Swedia, dan Turki dapat mengatasi perbedaan. Sementara Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan, pemerintahan Biden optimistis bahwa masalah tersebut dapat diselesaikan.

“Kami yakin bahwa pada akhirnya Finlandia dan Swedia akan menjadi anggota NATO dan kekhawatiran Turki dapat diatasi  Saya berharap NATO akan berbicara dengan satu suara untuk mendukung Finlandia dan Swedia," kata Sullivan.

Jika keberatan Turki dapat diatasi, dan pembicaraan aksesi berjalan seperti yang diharapkan, Swedia dan Finlandia dapat menjadi anggota NATO dalam beberapa bulan mendatang. Proses pengajuan keanggotaan NATO biasanya memakan waktu delapan hingga 12 bulan, tetapi NATO ingin bergerak cepat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement