REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Rangers FC Giovanni van Bronckhorst mengaku kecewa dengan kegagalan timnya menjuarai Liga Europa setelah kalah melalui adu penalti dari Eintracht Frankfurt pada partai final di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Kamis (19/5/2022) dini hari WIB. Van Bronckhorst mengatakan, selalu menjadi kekecewaan besar kalah pada partai final kejuaraan Eropa.
"Jika memainkan partai final di Eropa dan kalah, itu menyakitkan karena kami memainkan partai final. Kami melakukan segalanya untuk memenanginya," ujar Van Bronckhorst dilansir laman resmi klub, Kamis. "Pada akhirnya, penalti seperti lotre dan malam ini kami tidak berada di sisi yang bagus, tapi saya tidak bisa mengeluh soal apapun yang sudah diberikan pemain saya hari ini."
Pelatih asal Belanda itu lanjut mengatakan, pertandingan ini merupakan laga yang ketat dan ia kecewa karena timnya selangkah lagi untuk menjadi juara Liga Europa musim ini. Meski begitu, ia memahami ini merupakan bagian dari sepak bola dan tentu kegagalan akan membekas namun ia tidak mau meratapi hal ini terlalu lama.
"Saya kalah di final Piala Dunia (2010), pertandingan yang besar dan kekecewaan yang besar juga, tapi harus terus melangkah dan kami memiliki pertandingan besar nanti Sabtu," jelas Van Bronckhorst.
Van Bronckhorst lanjut menjelaskan, dirinya bangga dengan perjuangan pemainnya selama pertandingan karena telah berusaha memberikan segalanya. "Saya tidak bisa mengeluh karena pemain telah memberikan segalanya di lapangan," jelas dia.
Pada pertandingan ini, Rangers sempat unggul lebih dulu melalui Joe Aribo pada menit ke-57, sebelum akhirnya Frankfurt menyamakan kedudukan berkat gol Rafael Santos Borre pada menit 69 sehingga membuat pertandingan harus diakhiri dengan adu penalti.