Usai Lebaran, Harga Telur Ayam di Kota Malang Naik
Red: Yusuf Assidiq
Pekerja menimbang telur ayam hasil panen di sebuah peternakan ayam petelur di Wonokoyo, Malang, Jawa Timur. | Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Harga telur ayam ras di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, dilaporkan mengalami kenaikan usai perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah dari sebelumnya Rp 25 ribu menjadi Rp 27 ribu per kilogram.
Penjual telur ayam di Pasar Besar Kota Malang, Afi Rizkia (42) mengatakan, kenaikan harga telur ayam ras kali ini berbeda dengan kondisi pada tahun-tahun sebelumnya, karena biasanya setelah Lebaran harga komoditas tersebut cenderung turun harga.
"Ada kenaikan harga telur ayam ras setelah Lebaran, saya tidak tahu kenapa. Kondisi ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya, biasanya setelah Lebaran harga telur ayam turun," kata Afi, Kamis (19/5/2022).
Afi menjelaskan, pada masa perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah, harga telur ayam ras berkisar antara Rp 24 ribu - Rp 25 ribu per kg. Dalam kondisi normal, harga tersebut akan berangsur turun usai perayaan Lebaran.
Menurut dia, pada tahun lalu, usai perayaan Lebaran harga telur ayam mengalami penurunan dan berada pada kisaran harga Rp 23 ribu - Rp 24 ribu per kg. Hal tersebut wajar karena kenaikan harga telur ayam selalu terjadi pada saat menjelang Lebaran.
Namun, lanjutnya, pada tahun ini harga telur ayam bergerak naik menjadi Rp 27 ribu per kg dan berbeda dari tahun sebelumnya. Berdasarkan informasi dari pemasok telur ayam tersebut, tambah Afi, harga komoditas itu masih akan mengalami kenaikan.
"Informasinya masih akan mengalami kenaikan lagi. Biasanya setelah Lebaran itu turun, tapi ini malah naik," katanya.
Ia menambahkan, untuk pasokan telur dari para peternak hingga saat ini juga masih dalam kondisi aman dan tidak ada kekurangan. Namun, harga dari para pemasok, untuk telur ayam ras dengan berat kurang lebih 10 kilogram ada kenaikan harga sebesar Rp 10 ribu per kotak.
"Kenaikan mulai hari ini dan cukup tinggi. Satu kotak naiknya Rp 10 ribu," ujarnya. Meskipun ada kenaikan harga komoditas tersebut, permintaan dari para konsumen cenderung stabil.
Rata-rata per hari ia mampu menjual kurang lebih sebanyak 10 kg telur. Sementara pada saat menjelang Lebaran rata-rata 15 kg telur terjual dari lapak miliknya.
"Untuk pembeli masih tetap ada, namun banyak pembeli kaget karena harga naik. Ada yang tidak jadi membeli karena tidak tahu harga naik, namun ada juga yang terpaksa membeli karena kebutuhan," ujarnya.
Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga telur ayam di wilayah Kota Malang mengalami kenaikan sejak 18 Mei 2022 menjadi Rp 26.500 dari sebelumnya Rp 25 ribu per kg.