REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Erick Thohir dinilai mendapatkan kepercayaan dari Presiden Joko Widodo. Hal ini nampak dari beberapa program strategis pemerintah yang ditugaskan kepadanya, dari menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga Komite Penanganan Covid-19.
Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting, Andreas Nuryono mengatakan, Erick Thohir memiliki kemampuannya dalam membenahi BUMN. Sebagai pengusaha, Erick dinilai paham betul bagaimana menjalankan bisnis secara profesional.
“Nilai-nilai profesionalisme di sektor swasta diimplementasikan ke dalam pemerintahan, agar BUMN sebagai korporasi bisa tumbuh dan berperan sebagai garda depan dalam pembangunan nasional,” katanya saat dihubungi, Kamis (19/5/2022).
Dia mengungkapkapkan, keputusan Jokowi memilih Erick Thohir sebagai Menteri BUMN sangat tepat. Mengingat selama ini Jokowi selalu menempatkan BUMN sebagai mesin pertumbuhan ekonomi.
“Jurus pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan Jokowi sangat mengandalkan BUMN, di mana sektor swasta tidak tertarik untuk masuk karena butuh investasi yang sangat besar tetapi balik modalnya sangat lama,” ujarnya.
Hanya saja, Andreas menerangkan, peran strategis BUMN tersebut harus dipastikan agar terbebas dari korupsi dan para pemburu rente. Erick Thohir yang sebelumnya sukses membangun grup bisnis, dia menjelaskan, diperlukan untuk menanamkan profesionalitas, dan telah dijalankan dalam program AKHLAK (amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif).
“Terbukti, transformasi BUMN berhasil dilakukan Erick, bahkan di tengah hantaman pandemi Covid-19. Proses holdingisasi digencarkan, dan di sisi lain dilakukan perampingan agar jumlah BUMN tidak terlalu gemuk. Erick pun tidak gentar menghadapi tekanan para politisi ketika harus melakukan bersih-bersih di tubuh BUMN,” ungkapnya.
Kinerja Erick Thohir yang akhirnya dirasanya masyarakat, membawanya sebagai salah satu calon pemimpin Indonesia di masa depan. Bahkan dalam beberapa survei, nama Erick Thohir muncul sebagai salah satu kandidat.
“Ganjar menjadi salah satu figur yang layak disandingkan dengan Erick untuk berduet dalam Pilpres 2024. Di tangan Ganjar-Erick, pondasi pembangunan yang diletakkan oleh Jokowi dapat dilanjutkan dan terus dikembangkan, demi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat Indonesia,” kata Andreas.
Untuk diketahui, nama Erick Thohir masuk dalam daftar calon nama presiden yang akan diusulkan Partai NasDem kepada Surya Paloh dalam rapat kerja nasional (Rakernas). Selain itu, Erick juga masuk dalam bursa Rembuk Rakyat yang dilakukan PSI.
Sebelumnya, nama Erick Thohir yang dipasangkan sebagai pendamping calon presiden terbilang mendongkrak persentase elektabilitas Capres. Hal itu terlihat dalam hasil survei simulasi tiga pasangan Pilpres yang dilakukan Lembaga Indikator Politik Indonesia.
Misalnya, Anies-AHY 27,4 persen Vs Ganjar-Erick 32,2 persen versus Prabowo-Puan 28,7 persen. Kemudian Anies-AHY 27,1 persen Vs Ganjar-Airlangga Hartarto 29, 7 persen versus Prabowo-Erick 31 persen. Selanjutnya, Anies-AHY 29,2 persen Vs Ganjar-Puan 26,9 persen Vs Prabowo-Erick 31,8 persen.
Tidak ketinggalan simulasi Anies-Erick 26,2 persen Vs Ganjar-Airlangga 31,2 persen Vs Prabowo-Puan 29,4 persen.
"Untuk simulasi dua pasangan, nama Anies-Erick 41,1 persen Vs Prabowo-Puan 38,9 persen. Ganjar-Erick 41,8 persen Vs Prabowo-Puan 39 persen. Ganjar-Puan 33,1 persen Vs Prabowo-Erick 47,5 persen. Ganjar-Anies 44,1 persen Vs Prabowo-Erick 39,7 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.
Untuk diketahui Indikator Politik Indonesia melakukan survei secara tatap muka pada 11 Februari - 21 Februari 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang. Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.