REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kebutuhan pembiayaan korporasi pada April 2022 terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono menyampaikan hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 29,0 persen, lebih tinggi dari SBT Maret 2022 sebesar 15,6 persen.
"Sejalan dengan itu, pada periode yang sama kebutuhan pembiayaan baru oleh rumah tangga juga terindikasi meningkat," katanya dalam keterangan pers, Kamis (19/5).
Dari sisi perbankan, penyaluran kredit baru pada April 2022 terindikasi tumbuh positif. Peningkatan Pembiayaan baru sektor korporasi pada April 2022 bersumber dari dana sendiri, yang masih menjadi mayoritas pembiayaan.
Diikuti oleh pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, dan penjualan aset tetap non-produktif. Dari sektor rumah tangga, mayoritas memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan, dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa Kredit Multi Guna.
"Faktor utama yang memengaruhi perkiraan meningkatnya penyaluran kredit baru yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah," katanya.
Selain itu juga karena prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan. Penyaluran kredit baru terindikasi tumbuh positif pada seluruh kategori bank dan pada seluruh jenis kredit. Sementara itu, untuk keseluruhan periode kuartal II 2022, penawaran penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya.