Jumat 20 May 2022 06:48 WIB

Harga Emas Melonjak 25,3 Dolar AS, Terangkat Pelemahan Greenback

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama turun 1,05 persen.

Emas Batangan (ilustrasi)
Foto: mycitya
Emas Batangan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas naik tajam pada akhir perdagangan Kamis (19/5/2022) atau Jumat (20/5/2022) pagi WIB, berbalik menguat dari kerugian sehari sebelumnya didorong oleh dolar AS yang melemah secara luas terhadap mata uang utama saingannya. Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak 25,3 dolar AS atau 1,39 persen, menjadi ditutup pada 1.841,20 dolar AS per ounce. 

Ini adalah persentase kenaikan harian terbesar untuk emas sejak 12 April.Harga emas berjangka merosot tiga dolar AS atau 0,16 persen menjadi 1.815,90 dolar AS pada Rabu (18/5/2022), setelah naik 4,9 dolar AS atau 0,27 persen menjadi 1.818,90 dolar AS pada Selasa (17/5/2022), dan menguat 5,8 dolar AS atau 0,32 persen menjadi 1.814,00 dolar AS pada Senin (16/5/2022).

Baca Juga

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 1,05 persen menjadi 102,7240. Beberapa data ekonomi mengecewakan yang dirilis pada Kamis (19/5/2022) juga mendukung emas.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS meningkat 21.000 menjadi 218.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 14 Mei, level tertinggi sejak Januari. Sementara itu, Federal Reserve (Fed) Philadelphia melaporkan bahwa ukuran aktivitas manufaktur regional turun tajam ke 2,6 pada Mei dari 17,6 pada April, merupakan tingkat aktivitas terendah sejak awal 2020.

National Association of Realtors melaporkan bahwa penjualan rumah yang telah ada (existing home) di AS juga merosot 2,4 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 5,61 juta unit.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 36,4 sen atau 1,69 persen, menjadi ditutup pada 21,908 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 29,3 dolar AS atau 3,17 persen, menjadi ditutup pada 953,70 dolar AS per ounce.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement