Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image nurul jubaedah

Literasi Digital Pembelajaran SKI

Eduaksi | Thursday, 19 May 2022, 04:27 WIB

Literasi Digital Pembelajaran SKI

(Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag Guru SKI di MTsN 2 Garut)

Manfaat literasi digital pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) baik untuk guru maupun peserta didik yaitu menghemat waktu, mengurangi biaya, memperluas jaringan, mendapatkan informasi dengan cepat, belajar lebih cepat, mengambil keputusan lebih baik, dan memperkaya keterampilan khususnya dalam membuat konten pembelajaran SKI.

Guru maupun peserta didik dituntut agar mampu membaca, menguraikan, menelaah, mengkonstruksi visi dan tujuan pembelajaran SKI dalam kehidupan sehari-hari. Literasi digital menjadi penting karena menjadikan guru dan peserta didik sebagai pengguna media digital yang memiliki kemampuan untuk kritis, berkreasi, berinovasi, memecahkan masalah, dan berkolaborasi dengan kelompok atau kelas lain.

Dampak positif dari literasi digital pembelajaran SKI pertama, menumbuhkan sikap toleransi dan moderasi beragama. Kedua, dengan digitalisasi, SKI dapat diperkenalkan melalui digital sehingga bisa menjadi sumber pengetahuan bahwa Islam itu rahmatan lil’alamin. Ketiga, kreativitas dan inovasi pembelajaran SKI dapat menyebar dengan luas secara mendunia.

Literasi digital pembelajaran SKI khususnya materi SKI kelas IX sangat erat kaitannya dengan keragaman budaya di Indonesia sehingga guru dan peserta didik dituntut untuk memahami, memproduksi, mendistribusikan, melibatkan, dan berkolaborasi dengan kedua hal tersebut.

Budaya Islam Indonesia dalam pembelajaran SKI yang dibuat dalam kemasan digital dan diunggah ke platform digital, mempresentasikan materi sejarah masuknya Islam ke Indonesia, kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia, peran pesantren dalam dakwah Islam di Indonesia, nilai-nilai Islam dalam kearifan lokal dari berbagai suku di Indonesia, dan peran wali sanga dalam dakwah Islam di Indonesia, serta mendistribusikannya di berbagai platform digital yang ada.

Dari 120 webinar yang pernah penulis ikuti selama masa pandemi, beberapa webinar tentang literasi digital salah satu diantaranya yaitu, Untuk Indonesia Makin Cakap Digital yang diselenggarakan oleh Kominfo pada tanggal 1 dan 21 September 2021, Literasi Digital Pembelajaran SKI Abad 21 diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 2 September 2021, Pelatihan Peningkatan Kualitas Pendidikan dengan Penguatan Kemampuan Mengajar Berbasis Media Digital yang diselenggarakan di Semarang pada tanggal 6 September 2021 , Diklat Nasional Guru Profesional Memasuki Era Edukasi 4.0 yang diselenggarakan di Semarang pada tanggal 27-30 September 2021. Untuk data selengkapnya bisa dilihat secara terlampir.

Selain mengikuti webinar mengenai literasi digital, penulis juga mengikuti beberapa webinar mengenai moderasi beragama mengingat erat antara kaitan keduanya, yaitu Moderasi Beragama, Islam Wasathaniyah, & Kerukunan Bangsa yang diselenggarakan oleh UIN Jakarta pada tanggal 20 Juni 2020, Moderasi Beragama Implementasi KMA no 184 Tahun 2019 yang siselenggarakan di Jakarta pada tanggal 22 Juni 2020, Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan New Normal di Indonesia yang diselenggarakan di Palembang pada tanggal 27 Juli 2020.

Literasi digital pembelajaran SKI bisa disimak di akun youtube Nurul Jubaedah. Penulis sudah menyimpan dokumentasi pembelajaran digital di playlist bab I sampai bab VII khusus presentasi virtual materi pelajaran SKI kelas IX sesuai dengan mata pelajaran yang penulis ampu. Penulis sudah membuat konten pendidikan sebanyak 140 buah. Konten tersebut memiliki beberapa jenis, yang pertama guru yang menyampaikan materi pembelajaran SKI. Kedua, video presentasi virtual sebagai tugas peserta didik dari sembilan kelas mulai angkatan tahun pelajaran 2020/2021 sampai dengan tahun 2021/2022.

Korelasi antara literasi digital dengan merdeka belajar ada di point guru memberikan pilihan mengenai cara belajar peserta didik. Peserta didik yang cerdas IT dan didukung fasilitas oleh orang tua mereka akan semakin meroket dalam memahami teknologi bahkan kemampuan mereka bisa melebihi guru mereka. Adapun bagi peserta didik yang memiliki keterbatasan baik dari segi kemampuan IT, fasilitas, dan ekonomi maka sebagai guru SKI penulis memberikan beberapa alternatif kepada peserta didik. Pilihan itu bisa berupa menulis rangkuman, menyimpulkan, atau menulis artikel singkat mengenai materi yang berhubungan dengan SKI.

Penulis menelaah terdapat relevansi antara Al-Qur’an dengan literasi digital. Di dalam Al-Quran terdapat ayat-ayat yang jelas dan tersembunyi dengan anjuran dan perintah untuk membudayakan literasi. Hal ini ditunjukkan dengan jelas oleh ayat pertama yang terdengar sebagai "iqra", yang kemudian ditulis ulang dengan Surah Al-Qalam yang berarti "pena". Hal ini menunjukkan bahwa membaca dan menulis memiliki makna yang luas dan merupakan pusat perkembangan sejarah keilmuan Islam.

Biodata

Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 18 buku antologi (Januari-April 2022). Memiliki 540 konten pendidikan di canal youtube dan 50 artikel (Oktober 2021-April 2022). Blog : http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram (nj_78). Email : [email protected]. Whatsapp : 081322292789.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image