Jumat 20 May 2022 13:25 WIB

Musisi Hingga Artis Hollywood Tuntut Israel Tanggung Jawab Pembunuhan Shireen Abu Akleh

Para publik figur juga membuat surat terbuka menyerukan pertanggungjawaban Israel.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Polisi Israel menyerang pelayat saat mereka membawa peti jenazah jurnalis veteran Aljazirah yang terbunuh Shireen Abu Akleh selama pemakamannya di Yerusalem timur, Jumat, 13 Mei 2022. Musisi Hingga Artis Hollywood Tuntut Israel Tanggung Jawab Pembunuhan Shireen Abu Akleh
Foto: AP Photo/Maya Levin
Polisi Israel menyerang pelayat saat mereka membawa peti jenazah jurnalis veteran Aljazirah yang terbunuh Shireen Abu Akleh selama pemakamannya di Yerusalem timur, Jumat, 13 Mei 2022. Musisi Hingga Artis Hollywood Tuntut Israel Tanggung Jawab Pembunuhan Shireen Abu Akleh

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Lebih dari seratus artis, termasuk bintang Hollywood, penulis terkenal, dan musisi terkemuka mengutuk pembunuhan Israel terhadap jurnalis Palestina Shireen Abu Akleh. Aktor Susan Sarandon, Tilda Swinton, Mark Ruffalo, Kathryn Hahn dan Steve Coogan termasuk di antara orang yang menyatakan dukungannya. 

 

Baca Juga

Dilansir dari Wafa News, Kamis (19/5/2022), para publik figur juga membuat surat terbuka yang menyerukan pertanggungjawaban penuh atas pelaku kejahatan ini dan semua orang yang terlibat dalam pengesahannya. Abu Akleh yang terkenal di seluruh dunia Arab karena pelaporannya tentang pendudukan Israel dan sistem apartheid, ditembak mati pekan lalu saat mengenakan rompi pers. 

Kelompok hak asasi manusia Israel B'Tselem membantah upaya para pemimpin Israel untuk mengalihkan tanggung jawab. Dalam sebuah pernyataan bersama, sutradara film Pedro Almodovar, Carol Morley, Boots Riley, Asif Kapadia, dan Michael Winterbottom bergabung dengan musisi Tom Morello, Massive Attack, Ben UFO dan Seun Kuti mendukung seruan dari kelompok hak asasi manusia Palestina untuk tindakan proporsional dan terarah untuk menahan Israel mempertanggungjawabkan kejahatannya, dan untuk mengakhiri impunitasnya.

“Saya sedih dan marah atas pembunuhan Shireen Abu Akleh dan serangan mengerikan terhadap pemakamannya. Saya sekarang tahu lebih dari sebelumnya bahwa tanpa akuntabilitas serius dan tindakan serius oleh pemerintah kita, apartheid dan pendudukan tidak akan segera berakhir," kata Susan Sarandon. 

Para seniman dan tokoh masyarakat mengkritik pola kekerasan, pelecehan, dan intimidasi terhadap jurnalis Palestina. Amnesty International, Human Rights Watch, dan organisasi hak asasi manusia terkemuka Israel, B'Tselem menggambarkan pola tersebut sebagai sistem apartheid yang dipaksakan kepada rakyat Palestina.

Mengutip tanggapan terhadap invasi Rusia ke Ukraina, penulis Colm Tóibín, Kamila Shamsie, Arundhati Roy, Philip Pullman dan Monica Ali meminta pemerintah Barat mengakhiri kemunafikan mereka dan bertindak dengan konsistensi dalam penerapan hukum internasional dan hak asasi manusia. Para penandatangan, yang termasuk aktor dan mantan pesepakbola Eric Cantona, penulis Naomi Klein, DJ Marea Stamper (The Blessed Madonna) dan penulis dan ekonom Yanis Varoufakis, menyimpulkan: “Tidak boleh ada standar ganda dalam hal hak asasi manusia untuk kebebasan. Fari penganiayaan dan penindasan serta hak untuk hidup dan bermartabat," tulis pernyataan itu. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement