REPUBLIKA.CO.ID, MEKKAH -- Bukit shafa dan Marwa disterilkan secara berkala setiap pekan. Sekali di setiap pekan, wilayah bersejarah ini disterilkan untuk kesehatan peziarah.
Otoritas Kepresidenan Umum Dua Masjid Suci mengaku langkah ini sesuai dengan rencana yang disusun bekerjasama dengan dinas dan bidang terkait. Ini untuk mewujudkan pencegahan lingkungan untuk mensterilkan Masjidil Haram beserta pekarangannya dan fasilitasnya dengan tujuan meningkatkan tingkat sterilisasi.
Dilansir dari Riyadh Daily, Kamis (19/5/2022), Direktur Administrasi Sterilisasi Masjidil Haram Jaber Al-Wadaani mengatakan, kedua bukit tersebut disterilisasi dengan alat khusus dan bahan pembersih Masjidil Haram. Ini dilakukan untuk tempat tersebut.
Bukit Shafa dan Marwah adalah dua buah bukit yang terletak dekat dengan Ka'bah (Baitullah). Bukit Shafa dan Marwah ini memiliki sejarah yang sangat penting dalam dunia Islam, khususnya dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Bukit Shafa dan Marwah yang berjarak sekitar 450 meter itu, menjadi salah satu dari rukun haji dan umrah, yakni melaksanakan Sa'i.
Ibadah Sa'i adalah berjalan kaki dan berlari-lari kecil di antara kedua bukit tersebut, sebanyak tujuh kali (bolak-balik) dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya. Ketika melintasi Bathnul Waadi, yaitu kawasan yang terletak di antara Bukit Shafa dan Marwah (saat ini ditandai dengan lampu neon berwarna hijau), para jamaah pria disunahkan untuk berlari-lari kecil, sedangkan untuk jamaah wanita berjalan cepat. Ibadah Sa'i boleh dilakukan dalam keadaan tidak berwudhu dan oleh wanita yang datang haid atau nifas.
Jauh sebelum perintah ibadah haji dilaksanakan, Bukit Shafa dan Marwah telah menjadi saksi sejarah perjuangan seorang ibu dalam menyelamatkan anaknya dari kehausan puluhan abad silam, yaitu kisah istri Nabi Ibrahim Alaihissalam (AS), yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail AS. Alkhaledi kurnialam