Jumat 20 May 2022 14:18 WIB

Anies Lepas 19 Ton Ekspor Beras Food Station Tjipinang Jaya ke Arab Saudi

Food Station Tjipinang Jaya jadi pusat perdagangan beras terbesar di Asia Tenggara.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan panen padi di area persawahan Cakung, Jakarta Timur.
Foto: Dok Pemkot Jaktim
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan panen padi di area persawahan Cakung, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan melepas sebanyak 19 ton ekspor perdana produk beras dari badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Food Station Tjipinang Jaya ke Riyadh, Arab Saudi. "Ini adalah peristiwa bersejarah karena untuk pertama kalinya kita mengekspor beras ke Arab Saudi," kata Anies di Jakarta, Jumat (20/5/2022).

Ekspor beras dengan merek 'Yasamin' itu merupakan hasil kerja sama dengan PT AL Raqeeb Universal Group. Anies menjelaskan, selain memenuhi kebutuhan beras warga Jakarta dan sekitarnya, Food Station Tjipinang Jaya juga dapat merealisasikan ekspor beras jenis long grain dengan varietas IR-64 Ciherang untuk memenuhi permintaan Arab Saudi.

Budi daya beras tersebut ditanam di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dan dilakukan panen pada awal 2022. "Pelepasan ekspor beras FS Yasamin sebanyak satu kontainer 20 feet ke Riyadh Arab Saudi adalah penanda produk FS Yasamin dapat diterima dan diserap di pasar internasional khususnya Arab Saudi," ucap Anies.

Dia menuturkan, Jakarta tidak memiliki lahan yang cukup luas untuk bisa memanen padi. Namun, Jakarta dapat memasok kebutuhan beras bagi warganya. Tak hanya itu, kata Anies, mendistribusikan beras ke luar negeri juga bisa dilakukan Jakarta. Bahkan, Food Station Tjipinang Jaya menjadi pusat perdagangan beras terbesar di Asia Tenggara.

Penyebabnya, lanjut dia, karena Jakarta dipasok oleh daerah penyangga dalam memenuhi kebutuhan beras, terutama dari daerah surplus beras. "Pelepasan ekspor beras perdana ini menjadi momentum Pemprov DKI melalui PT Food Station Tjipinang Jaya untuk mengembangkan usahanya di pasar pangan internasional, khususnya wilayah Arab Saudi dan Timur Tengah," ucap Anies.

Berdasarkan data Food Station melalui laman resminya per Kamis (19/5) stok beras mencapai 34.619 ton. Sebagian besar asal beras itu berasal dari Cirebon sebesar 35,76 persen, Karawang sebesar 24,38 persen dan Jawa Tengah sebesar hampir 18 persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement