Sabtu 21 May 2022 02:05 WIB

850 Desa di Sulteng Belum Memiliki Akses Internet

Dari total 1.842 desa di Sulteng, 850 desa belum memiliki akses internet

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Warga menggunakan telepon genggam untuk menikmati akses internet gratis di kantor desa. Dari total 1.842 desa di Sulteng, 850 desa belum memiliki akses internet. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Wahdi Septiawan
Warga menggunakan telepon genggam untuk menikmati akses internet gratis di kantor desa. Dari total 1.842 desa di Sulteng, 850 desa belum memiliki akses internet. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU - Ada 850 desa yang tersebar di seluruh daerah di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang belum memiliki akses internet. Data ini diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Mayarakat dan Desa (PMD) Sulteng Mohamad Nadir.

"Dari total 1.842 desa di Sulteng, sebanyak 942 desa sudah memiliki akses internet. Sementara 850 desa lainnya belum memiliki akses, "katanya di Palu, Kamis (20/5/2022).

Baca Juga

Ia mengemukakan saat ini internet menjadi salah satu pendongkrak penting pembangunan di desa. Jika suatu desa memiliki akses internet, maka warga di desa tersebut dapat meningkatkan taraf hidupnya dengan memanfaatkan internet untuk berkomunikasi dengan orang luar tanpa harus keluar dari desa dalam rangka mempromosikan potensi-potensi desa yang ada.

Sebaliknya jika suatu desa tidak memiliki akses internet, maka warga yang bermukim di sana akan terisolasi dari dunia luar karena minim memperoleh informasi terbaru. "Sehingga berdampak pada melambatnya pembangunan suatu desa dan warganya," katanya.

"Untuk mengatasi itu secara bertahap tiap tahun, mulai tahun 2022 hingga tahun 2024 kita menyediakan akses internet di desa-desa di Sulteng. Ini menjadi salah satu program utama Pemerintah Provinsi Sulteng dan dibantu oleh Kementerian Desa karena Kementerian Desa juga punya program untuk menyediakan akses Internet di 3.000 desa di Indonesia," ujarnya.

Tenaga Ahli Gubernur Sulteng M Ridha Saleh mengatakan jika internet telah tersedia di suatu desa, hal yang paling penting untuk dilakukan berikutnya yakni memastikan jaringan internet di desa itu stabil. Dengan demikian seluruh warga desa dapat mengakses internet untuk kepentingan pengetahuan dan meningkatkan taraf hidup dan pembangunan di desa.

"Ini salah satu cara mentransformasi pembangunan di desa. Jadi bagaimana desa dapat menjadi basis untuk meningkatkan pembangunan di daerah. Makanya kami bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan vendor di bidang kelistrikan yang merupakan anak perusahaan PLN untuk menstabilkan jaringan internet di desa," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement