Jumat 20 May 2022 15:54 WIB

Kampung di Yogyakarta Diminta Segera Dilengkapi Penanda

Seluruh kampung di Kota Yogyakarta diminta segera dilengkapi dengan penanda.

Pembukaan Pasar Sore Jogokariyan di Kampung Jogokaryan, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, DIY. Seluruh kampung di Kota Yogyakarta diminta segera dilengkapi dengan penanda.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Pembukaan Pasar Sore Jogokariyan di Kampung Jogokaryan, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, DIY. Seluruh kampung di Kota Yogyakarta diminta segera dilengkapi dengan penanda.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota Yogyakarta minta seluruh kampung di Kota Yogyakarta segera dilengkapi dengan penanda sebagai salah satu upaya mengenalkan kampung dan berbagai potensi yang dimiliki.

"Biasanya, orang lebih mengenal nama jalan dan banyak yang belum mengenal nama kampung yang benar. Makanya, diperlukan penanda supaya lebih banyak yang kenal," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di sela peresmian penanda kampung di Kelurahan Terban Yogyakarta, Jumat (20/5/2022).

Baca Juga

Menurut dia, bentuk penanda kampung dapat disesuaikan dengan karakter sejarah pertumbuhan dan perkembangan kampung karena kondisi masing-masing kampung di Kota Yogyakarta berbeda-beda.

Nantinya, lanjut dia, keberadaan penanda kampung tersebut juga akan terus dikembangkan. Salah satunya dengan menyematkan QR Code yang berisi seluruh informasi mengenai kampung tersebut.

"Jadi tinggal dipindai. Nanti akan muncul informasi mengenai kampung yang dimaksud. Mulai dari arti nama, sejarah nama kampung, dan potensi di kampung tersebut," kata Heroe yang sebentar lagi mengakhiri masa jabatannya tersebut.

Di Kota Yogyakarta terdapat total 169 kampung dan masing-masing memiliki toponimi yang berbeda-beda. Sementara itu, Lurah Terban Yogyakarta Sigit Kusuma Atmaja mengatakan di kelurahannya terdapat empat kampung yaitu Sagan, Resonegaran, Purbonegaran, dan Terban.

"Seluruhnya sudah dilengkapi dengan penanda berupa papan nama. Pengadaan papan nama didanai oleh APBD Kota Yogyakarta," katanya.

Papan nama sebagai penanda kampung di Kelurahan Terban didominasi warna hijau dengan kombinasi hijau tua. Selain ditulis dalam aksara Latin, nama kampung juga ditulis menggunakan aksara Jawa.

"Desain papan penanda ini merupakan hasil musyawarah warga, pengurus kampung, lembaga kelurahan budaya, dan LPMK. Kami memasukkan ciri khas Kelurahan Terban," katanya.

Keberadaan papan penanda kampung di Kelurahan Terban baru dilakukan untuk pertama kalinya dan Sigit berharap keberadaan papan penanda tersebut menjadikan masyarakat makin mengenal kampung-kampung yang ada di Kelurahan Terban.

"Kami ingin Kelurahan Terban makin berkembang. Tidak hanya menjadi tujuan wisata, budaya tetapi juga akan dikembangkan lagi. Misalnya dengan keberadaan tanaman industri perkotaan," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement