Jumat 20 May 2022 18:15 WIB

Shanghai Deteksi Kasus Covid-19 Baru Usai Lima Hari Nol Kasus

Shanghai mengumumkan kasus Covid-19 baru pertamanya usai nol kasus selama 5 hari

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Shanghai mengumumkan kasus Covid-19 baru pertamanya usai berhasil menggapai nol kasus dalam lima hari terakhir hingga Jumat (20/5/2022).
Foto: EPA-EFE/SHAN SHI CHINA OUT
Shanghai mengumumkan kasus Covid-19 baru pertamanya usai berhasil menggapai nol kasus dalam lima hari terakhir hingga Jumat (20/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI - Shanghai mengumumkan kasus Covid-19 baru pertamanya usai berhasil menggapai nol kasus dalam lima hari terakhir hingga Jumat (20/5/2022). Kota pusat komersial China itu mencatat hanya tiga kasus bari dalam keluarga yang sama di distrik Qingpu.

Penambahan tiga kasus ini memicu pembatasan yang lebih ketat dan pengujian massal di satu distrik. Namun demikian rencana untuk mengakhiri penguncian seluruh kota pada 1 Juni tampaknya tetap sesuai rencana.

Baca Juga

"Kota pusat komersial berpenduduk 25 juta menemukan tiga kasus baru dalam keluarga yang sama di distrik Qingpu. Semua telah mengambil tiga dosis vaksin dan infeksi mereka ditemukan selama pengujian rutin," kata pihak berwenang.

Ketiganya tidak meninggalkan kota distrik mereka selama 14 hari terakhir. Namun mereka telah mengunjungi setidaknya empat tempat, termasuk supermarket, yang semuanya ditutup dan didesinfeksi.

Lebih dari 200 ribu orang di daerah itu telah diuji ulang dan semua hasilnya negatif. "Distrik kami akan mengikuti langkah-langkah pencegahan dan pengendalian yang tepat, melakukan pekerjaan dengan baik dalam pencegahan dan pengendalian epidemi dan mencapai pembersihan dinamis sesegera mungkin," ujar wakil kepala distrik Qingpu, Zhang Yan.

Pejabat lain mengatakan, langkah-langkah dalam pembukaan kembali Shanghai secara bertahap tengah berlangsung, Taman pinggiran kota akan dibuka mulai Minggu. Taman lain dapat dibuka mulai Juni jika memenuhi persyaratan tertentu, tetapi fasilitas rekreasi di taman akan tetap ditutup.

Pemerintah Kota mengatakan, rencana untuk membuka kembali empat jalur kereta bawah tanah mulai Minggu juga tetap berjalan sesuai rencana. Shanghai telah mengizinkan lebih banyak orang untuk meninggalkan rumah mereka dalam beberapa hari terakhir.

Banyak kompleks perumahan mengeluarkan sejumlah izin kepada penduduk untuk jalan-jalan singkat atau perjalanan ke supermarket lokal. Namun, sebagian besar tetap terjebak di dalam rumah, bergantung pada aplikasi pengiriman dan jatah pemerintah.

Penutupan Shanghai yang hampir total dan tindakan ketat di kota-kota lain adalah hasil dari kebijakan nasional "nol-COVID" untuk mengakhiri semua wabah  di Cina. Sementara ibu kota Cina, Beijing, rumah bagi 22 juta orang, melaporkan 62 infeksi COVID baru untuk 19 Mei, naik dari 55 sehari sebelumnya.

Beijing juga telah berjuang untuk mengakhiri wabah sejak akhir April meskipun ada pembatasan pergerakan yang signifikan. Banyak penduduk Beijing bekerja dari rumah dan berbagai toko dan tempat tutup.

Namun beban kasus harian tetap dalam angka belasan ketimbang meledak seperti di Shanghai dan sebagian besar kota besar lainnya di seluruh dunia. Pada Jumat, Shanghai melaporkan penurunan ekonomi yang luas pada April, karena banyak pabrik tutup dan pekerja dan konsumen terjebak di rumah. Output industri kota menyusut 61,5 persen dari tahun lalu, penurunan bulanan terbesar sejak 2011.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement