REPUBLIKA.CO.ID., TOKYO -- Jepang telah menjanjikan hampir 2,1 juta dolar AS untuk mendukung kegiatan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) guna memastikan keselamatan pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi dan Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi dalam konferensi pers bersama Kamis (19/5/2022) di Tokyo.
Setelah pertemuan kedua pihak sepakat melanjutkan kerja sama dalam memastikan keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina di tengah perang Rusia.
Jepang mendanai pengiriman ahli IAEA dan peralatan yang diperlukan untuk fasilitas nuklir Ukraina, kata Hayashi.
Grossi mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Jepang atas upayanya untuk memastikan keselamatan pembangkit nuklir Ukraina.
Sebagai bagian dari kunjungannya ke Jepang, Grossi juga diberitahu tentang status rencana untuk melepaskan air radioaktif ke laut di pembangkit nuklir Fukushima yang hancur akibat tsunami.