REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY - Dua kasus cacar monyet (monkeypox) telah dikonfirmasi di Australia, satu di Melbourne dan satu lagi di Sydney. Pasien yang terkena penyakit tersebut adalah laki-laki berusia 30-an dan 40-an. Keduanya merupakan pelancong yang baru saja kembali ke wilayah mereka.
Kedua pasien tersebut diketahui mengalami gejala ringan dan tengah diisolasi. Untuk kasus pria di Melbourne, ia mengalami gejala ringan sebelum pulang dari London pada 16 Mei. Pria tersebut menjalani isolasi di Alfred Hospital.
Sementara pasien yang satunya lagi diidentifikasi pada seorang pria yang baru saja kembali ke Sydney dari Eropa. Pria berusia 40-an itu mendatangi ke dokter umum dengan gejala ringan beberapa hari setelah mendarat di New South Wales (NSW).
Monkeypox adalah infeksi virus yang tidak mudah menyebar antar manusia dan cenderung memberikan gejala ringan. Puluhan kasus telah dikonfirmasi atau sedang diperiksa di seluruh AS, Kanada, Eropa, dan Inggris dalam beberapa pekan terakhir.
Kondisi ini telah meningkatkan kewaspadaan karena penyakit tersebut biasanya hanya ditemukan di Afrika barat dan tengah, serta jarang menyebar di tempat lain. Beberapa kasus cacar monyet telah dilaporkan di seluruh Eropa selama beberapa pekan terakhir, tetapi sebenarnya ini adalah jenis virus apa?
NSW Chief Health Officer Kerry Chant mengatakan virus itu bukan penyebab kepanikan mengingat tingkat penularannya yang rendah antar manusia. "Biasanya, Anda perlu melakukan kontak tatap muka yang cukup lama," kata Chant, seperti dikutip dari laman ABC, Jumat (20/5/2022).
Menurut dia, ini bukan mekanisme penyebaran yang sama seperti Covid-19 atau flu, di mana penularannya lebih cepat. Namun, Chant menganjurkan siapa pun yang telah kembali dari luar negeri untuk tetap waspada terhadap gejala potensial.
Pria dan seorang kontak dekat, sekarang tengah menjalani isolasi di rumah dengan perawatan dan dukungan yang diberikan oleh NSW Health serta dokter umum. Adapun penumpang lain yang juga satu pesawat dengan pasien positif cacar monyet itu juga akan diperiksa otoritas kesehatan. Departemen Kesehatan Victoria telah memulai pelacakan kontak dan beberapa kontak dekat pria itu akan ditawari vaksin yang dinilai efektif hingga empat hari setelah potensi paparan.
Kepala Petugas Kesehatan negara bagian Brett Sutton mendesak orang-orang yang berada di penerbangan itu untuk memperhatikan gejala seperti flu, sakit kepala, demam, nyeri otot, hingga nyeri. Umumnya orang lebih tidak sehat dibandingkan dengan pilek ringan sehingga bisa menjadi gejala konstitusional yang cukup signifikan. Kemudian ruam terjadi dengan lesi seperti cacar air, berisi cairan ataupun nanah.
Profesor Sutton mengatakan ada indikasi awal bahwa beberapa kasus di seluruh Eropa dan Amerika Utara adalah versi penyakit dari Afrika barat yang lebih ringan daripada bentuk lain. Namun dia mengatakan versi monkeypox masih memiliki tingkat kematian antara satu dan lima persen.
Penularan virus bisa melalui cairan, bahan di dalam lesi di cacar itu. Penularan juga dapat terjadi penularan pernapasan untuk orang-orang yang melakukan kontak dekat satu sama lain atau kontak kulit-ke-kulit yang dekat. Profesor Sutton mengatakan risiko penularan tidak besar dan menggambarkan virus cacar monyet sebagai sesuatu yang langka.
Kepala petugas kesehatan NSW Kerry Chant mengatakan peringatan telah dikeluarkan untuk dokter umum, rumah sakit, dan layanan kesehatan seksual di seluruh negara bagian untuk waspada. "Kasus kadang-kadang dilaporkan di negara-negara non-endemik pada pelancong yang kembali atau kontak dekat mereka, atau pada pemilik hewan peliharaan yang diimpor," kata Chant.
Orang dapat tertular cacar monyet melalui kontak yang sangat dekat dengan orang yang terinfeksi virus. Infeksi biasanya berupa penyakit ringan dan kebanyakan orang sembuh dalam beberapa pekan. Cacar monyet pertama kali ditemukan pada monyet pada tahun 1958, tetapi sekarang tikus juga telah dianggap sebagai pembawa utama penyakit tersebut.