REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sedikitnya lima perguruan tinggi di Beijing, China, ditutup total aksesnya (lockdown). Penutupan dilakukan setelah 11 mahasiswa di salah satu kampus terpapar Covid-19.
Lima kampus tersebut berada di kawasan Liangxiang, Distrik Fangshan, demikian otoritas setempat, Jumat (20/5/2022). Semua yang berada di dalam kelima kampus tersebut dilarang keluar.
Semua mahasiswa, staf pengajar, dan pegawai kampus diwajibkan melakukan tes PCR selama tiga hari berturut-turut. Para mahasiswa Beijing Institute of Technology di kampus Liangxiang yang terinfeksi dan semua kontak dekat telah dikirim ke rumah sakit rujukan dan pusat-pusat isolasi mandiri.
Kawasan Liangxiang ditetapkan sebagai zona berisiko sedang karena lebih dari tiga orang terinfeksi dan bakal dilockdown dalam jangka waktu 14 hari. Sebenarnya sejak Rabu (18/5/2022) beberapa kawasan di Beijing dibuka lagi secara terbatas dan lokasi tes PCR massal di beberapa tempat tidak beroperasi. Namun mulai Jumat siang tempat-tempat tes PCR massal kembali dibuka lagi.
Beijing kembali diserang gelombang kasus Covid-19 varian Omicron sejak 22 April. Sejak saat itu lockdown dan kontrol wilayah secara ketat diterapkan.