Jumat 20 May 2022 23:06 WIB

Pemkot Mojokerto Lengkapi Penulisan Nama Jalan Dengan Aksara Jawa

Penulisan aksara Jawa untuk jalan di Mojokerto upaya lestarikan budaya

Red: Nashih Nashrullah
 Aksara Jawa Kuno (ilustrasi). Penulisan aksara Jawa untuk jalan di Mojokerto upaya lestarikan budaya
Foto: Antara/Moch Asim
Aksara Jawa Kuno (ilustrasi). Penulisan aksara Jawa untuk jalan di Mojokerto upaya lestarikan budaya

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO— Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur melengkapi papan penulisan nama jalan dengan aksara Jawa sebagai bentuk penguatan daerah setempat sebagai kota pariwisata berbasis sejarah dan budaya.

"Sekarang kita pilih jalan protokol dulu karena di situ ada bangunan yang memang layak untuk dikunjungi sebagai salah satu bangunan dengan arsitektur Majapahit, seperti di Jalan Hayam Wuruk ada rumah rakyat yang sekarang tampilan yang sudah tampilan desain Majapahit, kemudian Jalan Gajah Mada di sana sudah ada kantor wali kota dengan pendopo," kata Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di sela kegiatan belajar aksara Jawa kuno di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Jumat (20/5/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan sebagai pewaris Kerajaan Majapahit, warga Kota Mojokerto harus mampu menggali seluruh potensi untuk kembali menggaungkan kebesaran Majapahit. "Dan menjadikan Kota Mojokerto memiliki keunggulan dan daya saing," kata perempuan yang akrab disapa Ning Ita tersebut.

Dia mengatakan warisan budaya tidak hilang maka harus terus dilestarikan. "Warisan budaya dari leluhur-leluhur kita Majapahit harus terus kita lestarikan, maka pengajaran di generasi muda anak-anak didik yang ada di sekolah terkait bahasa daerah, terkait warisan budaya dan terkait menghargai sejarah leluhur," ucapnya.

Lebih lanjut Ning Ita mengatakan, dengan mengenalkan warisan sejarah dan budaya kepada generasi muda, warisan sejarah dan budaya tidak akan menjadi punah karena hanya dilakukan dan dilestarikan oleh generasi yang sebelumnya saja.

"Implementasi pengajaran warisan sejarah dan budaya salah satunya adalah dengan kegiatan pembelajaran kepada para guru dan komunitas tentang bahasa Jawa kuno ini," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Amin Wachid, menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti 40 orang yang terdiri atas para guru serta anggota komunitas pegiat aksara jawa di Kota Mojokerto.

Narasumber kegiatan itu, Rendra Agusta yang merupakan peneliti naskah kuno permuseuman dan kepurbakalaan Yogyakarta.   

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement