Sabtu 21 May 2022 17:04 WIB

Didukung Mahasiswa, Erick Thohir Dinilai Ungguli Kandidat Capres/Cawapres Lain

Erick Thohir dinilai bisa diterima di kelompok milenial yang kritis dan terbuka.

Menteri BUMN Erick Thohir mendapatkan kartu hijau dari para mahasiswa yang tergabung di dalam komunitas Cipayung Plus Jawa Timur (Jatim).
Foto: Komunitas cipayung
Menteri BUMN Erick Thohir mendapatkan kartu hijau dari para mahasiswa yang tergabung di dalam komunitas Cipayung Plus Jawa Timur (Jatim).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Surokim Abdussalam menilai, Menteri BUMN Erick Thohir mampu mengungguli kandidat-kandidat capres lainnya. Pasalnya orang nomor satu di BUMN itu mampu diterima kelompok mahasiswa yang notabene pemilih kritis dan rasional.

Sebelumnya Kelompok Mahasiswa Cipayung Plus Jawa Timur (Jatim) mengapresiasi kepemimpinan Erick Thohir di lingkungan Kementerian BUMN. Bahkan Eks Presiden Klub Inter Milan itu diberikan Kartu Hijau dan Gordon Medali dari masing-masing organisasi mahasiswa.

“Hal ini menurut saya progres jika dibandingkan kandidat (capres) lain yang kerap menghadapi kendala berkomunikasi dengan kelompok ini, yang selama ini sering menutup diri dan relatif steril dan lebih objektif pro publik,” ujar Surokim.

Terlebih diterimanya seorang pejabat publik di dalam kelompok mahasiswa bukanlah hal yang mudah. Apalagi bisa berkomunikasi dan mendapat apresiasi dari kelompok yang dikenal kritis tersebut.

“Bisa mendapat apresiasi dan bisa membangun komunikasi dengan kelompok ini (mahasiswa) tentu bukan persoalan mudah. Artinya Pak Erick Thohir juga bisa diterima kelompok kritis dan milenial ini dengan elegan atas penilaian kinerjanya sebagai pejabat publik,” kata Surokim.

Ia juga mengatakan, dengan diterimanya Erick Thohir di lingkup mahasiswa artinya figurnya sudah selangkah di depan jika dibandingkan kandidat lainnya. Menurutnya hal ini adalah modal apik untuk Erick Thohir mengarungi kontestasi Pilpres 2024.

“Artinya daya terima Pak Erick Thohir di kelompok-kelompok milenial dan kritis ini relatif terbuka dan positif. Relatif bisa diterima dengan baik. Apalagi sejauh ini daya terima publik khususnya pemilih muda milenial dan kritis ini termasuk yang paling sulit untuk diraih oleh para kandidat politisi yang akan ikut kontes politik,” jelas Peneliti Senior Surabaya Survei Center (SSC) tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement