Sabtu 21 May 2022 20:51 WIB

Ini Profil Achmad Yurianto, Mantan Jubir Covid-19 yang Wafat Akibat Kanker

Achmad Yurianto banyak berkarier di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Friska Yolandha
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan laporan perkembangan kasus COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (18/6/2020). Achmad Yurianto menyatakan hingga Kamis (18/6) pukul 12
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan laporan perkembangan kasus COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (18/6/2020). Achmad Yurianto menyatakan hingga Kamis (18/6) pukul 12

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah berjuang melawan penyakit kanker usus dan stroke, mantan juru bicara (jubir) Covid-19, Achmad Yurianto mengembuskan napas terakhir pada Sabtu (21/5/2022) malam WIB di Rumah Sakit Umum Daerah Syaiful Anwar, Kota Malang, Jawa Timur. Berawal dari dokter militer, almarhum kemudian berkecimpung untuk menangani Covid-19 yang membuat namanya dikenal publik.

Berikut profil dan rekam jejak pria yang akrab disapa Yuri ini dihimpun Republika.co.id dari berbagai sumber.

Baca Juga

Achmad Yurianto lahir di Malang, Jawa Timur, 11 Maret 1962. Almarhum adalah seorang dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Jawa Timur. 

Ia banyak berkarier di lingkungan Tentara Nasional Indonesia. Selama masa perkuliahan, Yuri aktif dalam organisasi dan dipercaya menjadi Komandan Resimen Mahasiswa Unair tahun 1986 sampai 1988.

Selepas kuliah, Yuri mengawali kariernya menjadi dokter militer. Pada 1987 beliau bergabung menjadi Perwira Pertama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya. Kemudian, pada tahun 1991 beliau mengabdi di Kesehatan Daerah Militer IX Udayana Bali. Pada tahun yang sama, Yuri juga dipercaya menjadi dokter di Lospalos Timor Timur.

photo
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020). - (ANTARA/Nova Wahyudi)

Kemudian pada 2008, almarhum dipercaya menjadi Wakil Kepala RS tingkat II Dustira, Cimahi, Jawa Barat, karena karirnya yang baik sebagai dokter militer. Dari sinilah karirnya terus meningkat.

Kemudian, almarhum juga diangkat menjadi Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, hingga tahun 2011 menjadi Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI. Pada 2014, Yuri bergabung ke Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dipercaya menjabat sebagai Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 

Almarhum sempat dipercaya untuk menduduki Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan. Lalu pada 9 Maret 2020, ia menjabat sebagai Direktur Jenderal P2P Kemenkes. 

Bersamaan dengan Covid-19 melanda Indonesia, Yuri ditunjuk langsung oleh Kepala Negara/Presiden sebagai Juru Bicara Pemerintah pada Lembaga Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, untuk secara rutin memberitakan dan menginformasikan update perkembangan wabah Covid-19 di Indonesia dengan benar dan tepat sesuai dengan kaidah-kaidahnya.

Hingga 22 Februari 2021, Kepala Negara/Presiden Republik Indonesia kembali memberikan kepercayaan dan melantik almarhum secara resmi sebagai Ketua Dewan Pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Periode 2021 - 2026. Terima kasih Pak Yuri, jasa dan pengabdianmu akan selalu dikenang. Semoga husnul khatimah. Aminn

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement