Ahad 22 May 2022 02:17 WIB

BPBD: Hujan dan Kemiringan 45 Derajat Penyebab Longsor di Samarinda

Longsor terjadi di Jalan Otto Iskandar (Otis) Dinata, Samarinda, Jumat (20/5/2022)

Red: Nidia Zuraya
Jalan longsor (ilustrasi). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan curah hujan yang tinggi dengan durasi hampir satu jam setengah ditambah daerah lerengan dengan kemiringan kurang lebih 45 derajat yang menjadi penyebab tanah longsor di Jalan Otto Iskandar (Otis) Dinata, Samarinda, pada Jumat, (20/5/2022) lalu.
Foto: jurnalberita
Jalan longsor (ilustrasi). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan curah hujan yang tinggi dengan durasi hampir satu jam setengah ditambah daerah lerengan dengan kemiringan kurang lebih 45 derajat yang menjadi penyebab tanah longsor di Jalan Otto Iskandar (Otis) Dinata, Samarinda, pada Jumat, (20/5/2022) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda Suwarso menyatakan curah hujan yang tinggi dengan durasi hampir satu jam setengah ditambah daerah lerengan dengan kemiringan kurang lebih 45 derajat yang menjadi penyebab tanah longsor di Jalan Otto Iskandar (Otis) Dinata, Samarinda, pada Jumat, (20/5/2022) lalu."Daerah itu memang rawan longsor, curam juga karena hujan deras dan tanahnya memang berpasir jadi gampang longsor," kata Suwarso di Samarinda, Sabtu (21/5/2022).

Ia mengungkapkan, berdasarkan pengecekan Tim TRC BPBD Samarinda di Kelurahan Sidodamai tersebut setidaknya tiga unit rumah mengalami kerusakan dan tiga Kepala Keluarga dengan sepuluh jiwa terdampak akibat tanah longsor tersebut."Rumah aja yang terdampak, orangnya nggak apa-apa. Kemudian ada juga empat unit kendaraan terkubur tanah longsor," katanya.

Baca Juga

Beberapa pihak yang membantu menangani bencana tanah longsor tersebut di antaranya BPBD Samarinda, Tagana Kota Samarinda, PUPR Samarinda, Polsek Samarinda Kota (Bhabinkamtibmas), Koramil (Babinsa) hingga relawan."Di sana yang pertama identifikasi, pendataan, kemudian di daerah yang lereng longsor itu ditutupi terpal untuk mencegah longsor susulan dan terpal itu bantuan dari BPBD Provinsi Kaltim," ucapnya.

Hari ini ditindaklanjuti dengan gotong royong warga membersihkan material yang ada di situ dibantu dengan dump truck dari PUPR Samarinda.Kepala BPBD itu mengimbau seluruh warga untuk tidak membangun atau beraktivitas di daerah yang rawan longsor karena sampai kapan pun daerah rawan longsor akan berisiko longsor.

"Di samping kerugian material juga membahayakan jiwa dan raga. Jadi tetap waspada, jika dirasa masih rawan longsor mengungsi dulu lah ke tempat saudara atau keluarga," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement