Ahad 22 May 2022 03:54 WIB

BMKG: Waspadai Potensi Gelombang Sangat Tinggi di Selatan Sumba-Sabu

Gelombang tinggi ini berisiko terhadap pelayaran kapal kargo, feri, dan kapal nelayan

Sebuah kapal feri melintas di perairan Selat Alas Sumbawa menuju Pelabuhan Poto Tano di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB, Sabtu (4/9/2021). Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai gelombang laut dengan kategori sangat tinggi yang berpotensi melanda wilayah perairan di selatan Pulau Sumba dan Pulau Sabu.
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Sebuah kapal feri melintas di perairan Selat Alas Sumbawa menuju Pelabuhan Poto Tano di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB, Sabtu (4/9/2021). Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai gelombang laut dengan kategori sangat tinggi yang berpotensi melanda wilayah perairan di selatan Pulau Sumba dan Pulau Sabu.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai gelombang laut dengan kategori sangat tinggi yang berpotensi melanda wilayah perairan di selatan Pulau Sumba dan Pulau Sabu. Gelombang laut diperkirakan 4-6 meter.

"Gelombang laut dengan ketinggian 4-6 meter berpotensi melanda wilayah perairan Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu selama tiga hari ke depan," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang BMKG Syaeful Hadi di Kupang, Sabtu (21/5/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkiraan cuaca di wilayah perairan NTT selama tiga hari ke depan (22-24 Mei). Potensi gelombang laut dengan kategori sangat tinggi ini, kata dia, perlu diwaspadai karena berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal kargo, kapal feri, kapal tongkang, kapal nelayan.

Lebih lanjut, Syaeful menjelaskan pada umumnya potensi gelombang laut di NTT berada pada kategori sedang dan rendah. Namun, selain potensi gelombang di selatan Sumba-Sabu yang sangat tinggi, juga terdapat beberapa titik perairan yang berpotensi dilanda gelombang tinggi (2,5-4 meter) yaitu Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian selatan, perairan selatan Kupang-Rote dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.

"Gelombang tinggi ini juga harus diwaspadai karena berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal feri," katanya.

Sementara itu hasil analisis kondisi sinoptik menunjukkan bahwa umumnya angin bertiup dari arah Timur Laut ke Tenggara dengan kecepatan 2-7 Skala Beaufort. Syaeful mengimbau operator kapal maupun para nelayan agar mencermati ancaman gelombang tinggi sehingga pelayaran kapal dapat berlangsung aman dan lancar.

"Silakan terus memperbarui informasi terkini terkait cuaca di laut sehingga bisa menentukan rencana pelayaran secara baik," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement