REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menggandeng perusahaan dan lembaga untuk mendukung penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan vokasi. Dalam upaya untuk mengembangkan pendidikan vokasi, kementerian menjalin kerja sama dengan beberapa pihak salah satunya dengan badan amal ChildFund International.
"Kerja sama ini bertujuan untuk mencapai keselarasan sehingga proses pembelajaran relevan dengan kebutuhan dunia kerja, baik di masa kini maupun masa depan," kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Wikan Sakarinto sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian yang diterima di Jakarta, Sabtu (21/05/2022).
Wikan juga menyebut ChildFund sebagai contoh lembaga yang telah menguji coba integrasi pendidikan keterampilan nonteknis di SMKN 1 Pringapus, Kabupaten Semarang, dan berhasil. Karenanya, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi merasa perlu untuk bersinergi dalam mengembangkan dan mengimplementasi hal ini lebih lanjut.
Country Director ChildFund di Indonesia, Hanneke Oudkerk, menyambut baik penandatanganan kesepakatan kerjasama dengan Kemendikbud Ristek. Menurunya, keterampilan teknis adalah keniscayaan dalam pengembangan sumber daya manusia, terutama untuk orang muda saat memasuki dunia kerja dan bisnis.
Sayangnya pendidikan keterampilan teknis (soft skills) di sekolah kejuruan dan politeknik belum dilakukan secara terstruktur dan masif. Melihat kondisi inilah, ChildFund International di Indonesia berinisiatif menjadi pionir integrasi keterampilan nonteknis ke dalam pendidikan vokasi.
ChildFund sebagai lembaga pembangunan internasional yang berfokus pada anak dan orang muda usia 0 – 24 tahun telah bekerja meningkatkan kualitas orang muda melalui program Enhancing & Empowering Youth (ENERGY). Salah satunya melalui pengembangan modul kecakapan hidup dan kesiapan kerja.
Menurut Meinrad Indra Cahya, Youth Development Specialist ChildFund di Indonesia, modul ini menyediakan pengetahuan dan keterampilan yang komprehensif untuk meningkatkan kepercayaan diri bagi orang muda untuk memasuki dunia kerja dan usaha. Beberapa komponan penting di dalam modul ini di antaranya literasi keuangan, komunikasi, kesetaraan gender, kesehatan reproduksi dan konsep perlindungan anak.
Selain melalui pembelajaran tatap muka, ChildFund juga melakukan langkah digitalisasi sehingga materi keterampilan nonteknis ini juga dapat digunakan dalam pembelajaran daring.