Sabtu 21 May 2022 23:28 WIB

Kemenkes: Achamd Yurianto Wafat Karena Kanker Usus Stadium Akhir

Yuri juga mengalami komplikasi sebelum wafat.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolandha
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto memberikan keterangan pers mengenai perkembangan vaksin COVID-19 di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (19/10/2020). Kementerian Kesehatan mengungkap tiga vaksin COVID-19 dari Sinovac, Sinopharm, dan Cansino asal China telah menyelesaikan uji klinis tahap III di beberapa negara dan rencananya di akhir November 2020 dapat dilakukan penyuntikan bagi 9,1 juta jiwa orang di Indonesia.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto memberikan keterangan pers mengenai perkembangan vaksin COVID-19 di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (19/10/2020). Kementerian Kesehatan mengungkap tiga vaksin COVID-19 dari Sinovac, Sinopharm, dan Cansino asal China telah menyelesaikan uji klinis tahap III di beberapa negara dan rencananya di akhir November 2020 dapat dilakukan penyuntikan bagi 9,1 juta jiwa orang di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Direktorat Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Achmad Yurianto wafat karena menderita kanker usus stadium akhir. Yuri juga mengalami komplikasi. 

"Almarhum wafat karena kanker usus, lalu stadium akhir. Jadi banyak komplikasinya," kata Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi Antara di Jakarta, Sabtu (21/5/2022) malam.

Baca Juga

Nadia mengatakan, salah satu komplikasi yang dialami almarhum adalah multiple stroke hingga perlu menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto Jakarta sejak pertengahan April 2022.

Dalam pernyataannya Nadia menyampaikan duka cita mendalam serta meminta masyarakat dan seluruh pihak untuk memaafkan segala kekhilafan mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI itu semasa hidup.

Dikonfirmasi secara terpisah, Direktur BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan Achmad Yurianto yang menjabat Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan masa jabatan 2021-2026 itu sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Syaiful Anwar Malang sebelum akhirnya dikonfirmasi meninggal pukul 18.58 WIB.

"Seluruh Direksi, Dewan Pengawas dan Duta BPJS Kesehatan sangat kehilangan atas berpulangnya Bapak Achmad Yurianto, Ketua Dewas," katanya.

Jenazah almarhum dibawa ke kediaman Jalan Ir Soekarno 31 Kota Batu, Malang untuk disemayamkan.

Jubir Satgas Covid-19 Jawa Timur (Jatim), Makhyan Jibril Al Farabi menilai, Achmad Yurianto sebagai sosok pahlawan di era pandemi Covid-19. Ada banyak kenangan yang dilalui bersama saat Covid-19 mulai mewabah di Indonesia. 

"Dulu di awal-awal pandemi ketika tim Satgas Covid masih berkantor di rumah dinas Bu Gubernur di Grahadi, setiap sore pukul 16.00 kami selalu menunggu Pak Achmad Yurianto untuk merilis data kasus Covid-19," kata Jibril kepada Republika.co.id, Sabtu malam.

Setelah data pusat dirilis, Satgas Covid-19 Jatim mengabarkan informasi tersebut ke kabupaten dan kota. Situasi ini terus-menerus dirasakan bersama selama Achmad Yurianto menjabat sebagai Jubir Satgas Covid-19 pusat. Menurut Jibril, kenangan-kenangan demikian yang dianggap sebagai jejak-jejak perjuangan dari almarhum.

Berdasarkan informasi dari murid-murid almarhum, yang bersangkutan juga dikenal sebagai orang baik. Achmad Yurianto juga memiliki senyuman yang selalu tulus kepada siapapun. Bahkan, dia tidak pernah meminta aneh-aneh untuk terus mengabdi atas amanah yang diemban.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement