REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sulawesi Selatan Malik Faisal mengemukakan, para pelaku usaha di daerah telah berangsur-angsur bangkit di era digital.
Menurut Malik di Makassar, Sabtu (21/5/2022), UMKM Sulsel mulai bangkit dengan memanfaatkan perkembangan digitalisasi. "Dengan adanya digitalisasi terhadap pelaku usaha, ini juga mendorong pelaku usaha memiliki peluang yang lebih. Baik itu usahanya secara offline atau online," kata dia.
Digitalisasi mempermudah para pelaku usaha memasarkan produk melalui media sosial, secara sendiri ataupun lembaga. Digitalisasi udaha mulai dari menjual produk, transaksi hingga pembayaran yang telah menjadi bagian dari kebangkitan UMKM di Sulawesi Selatan.
Saat ini, Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel mencatat lebih 8 persen dari 1,5 juta UMKM Sulsel yang telah memanfaatkan teknologi digital, yang berarti sekitar 120.000 pelaku usaha menggunakan metode online dalam memasarkan produknya.
Malik mengemukakan, secara nasional, terdapat sekitar 17 juta pelaku UMKM se-Indonesia dan ditargetkan angka tersebut bisa mencapai 30 juta hingga 2024. Sementara Sulsel menargetkan 15 persen pelaku usaha menggunakan teknologi di 2024.
Maka dari itu, Malik mengapresiasi berbagai platform dan marketplace yang terlibat dalam membantu UMKM memasarkan produknya, seperti Shoope, Grab dan Gojek. "Ini adalah platform yang besar-besar membantu bagaimana ekonomi di Sulawesi Selatan tumbuh dengan menjadi tempat memasarkan produk bagi UMKM kita," kata dia.
Guna pemanfaatan teknologi bisa menyeluruh, kata Malik, perbaikan infrastruktur harus dipersiapkan guna memudahkan akses pada daerah-daerah terpencil yang belum terakses internet atau blank spot. "Kemudian juga kualitas SDM pelaku usaha kita terhadap teknologi informasi, bagaimana mereka bisa mendesain produk agar punya daya saing dengan produk lain," katanya.