Ahad 22 May 2022 12:32 WIB

Korut Klaim Berhasil Atasi Krisis Akibat Wabah Covid-19

Situasi di Korit diklaim stabil.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi virus corona.  Korea Utara (Korut) mengklaim berhasil mengatasi krisis yang disebabkan wabah Covid-19.
Foto: Pixabay
Ilustrasi virus corona. Korea Utara (Korut) mengklaim berhasil mengatasi krisis yang disebabkan wabah Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG – Korea Utara (Korut) mengklaim berhasil mengatasi krisis yang disebabkan wabah Covid-19. Klaim itu muncul setelah pemimpin Korut Kim Jong-un dan pejabat politbiro Partai Buruh Korut menyatakan, kebijakan mereka berhasil “menjinakkan” virus dan menciptakan situasi yang stabil.

Surat kabar Partai Buruh Korut, Rodong Sinmun, dalam editorialnya pada Ahad (22/5), menyampaikan, beban kasus harian di negara tersebut telah berkurang. Klaim itu diiringi dengan kritik terhadap negara-negara lain yang dianggap menerapkan kebijakan “penguncian” yang lemah.

Baca Juga

“Setelah menetapkan rekor dunia untuk periode terlama tanpa mencatat satu kasus (Covid-19) selama pandemi global, kami secara stabil menekan dan mengendalikan penyebaran virus dalam waktu singkat dalam situasi mendadak, jelas membuktikan seribu kali lipat kebijakan epidemi partai kami benar,” tulis Rodong Sinmun dalam editorialnya.

Menurut Rodong Sinmun, Korut adalah satu-satunya negara di dunia yang sepenuhnya menyadari kebijakan penguncian nasional total di tengah pandemi. “Kami menyaksikan kenyataan di mana rakyat kami berhasil mengatasi epidemi terburuk, salah satu pergolakan terbesar sejak berdirinya negara ini,” tulisnya.

Rodong Sinmun mengungkapkan, dugaan kasus Covid-19 telah berkurang. Pada Sabtu (21/5) malam tercatat terdapat 186.090 kasus baru. Jumlah itu hampir 33 ribu lebih sedikit dibandingkan hari sebelumnya.

Bersamaan dengan klaim data terbaru, televisi pemerintah Korut terus menyiarkan wawancara warga yang mengaku telah sembuh dari demam dan gejala lainnya dalam hitungan hari. Para warga membandingkan penyakit mereka dengan flu biasa.

Sementara untuk kematian, Korut hanya melaporkan satu korban baru pada Sabtu. Dengan demikian, sejauh ini negara tersebut sudah mencatatkan 67 kematian sejak melaporkan kasus Covid-19 pertamanya pada 12 Mei lalu.

Sejak pandemi Covid-19 merebak pada 2020, Korut telah menutup semua akses perbatasannya. Ketika hampir seluruh negara di dunia berjuang mengatasi wabah, Korut sama sekali tak melaporkan penemuan kasus Covid-19.

Namun klaim itu banyak diragukan para ahli kesehatan. Sejauh ini Korut diketahui masih menolak penggunaan berbagai vaksin Covid-19, bahkan ketika ditawari pasokan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement