Ahad 22 May 2022 12:57 WIB

Penyebab Kecelakaan Bus Pariwisata di Ciamis, Ini Kata Polisi

Bus diduga mengalami masalah teknis pada sistem pengeraman.

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Polisi melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan bus pariwisata di Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Ahad (22/5/2022). Sebanyak empat orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut. 
Foto: istimewa
Polisi melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan bus pariwisata di Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Ahad (22/5/2022). Sebanyak empat orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut. 

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Aparat kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan bus pariwisata di Kabupaten Ciamis. Namun, polisi masih belum bisa memastikan penyebab kecelakaan tersebut.

Kepala Satuan (Kasat) Lalu lintas (Lantas) Polres Ciamis, AKP Zainul Arifin, mengatakan, pihaknya masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Olah TKP itu dilakukan bersama petugas dari Polda Jabar, Dishub, dan Kementerian Perhubungan."Kami belum menemukan kesimpulan penyebab kecelakaan. Masih belum selesai," kata dia, Ahad (22/5/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, kecelakaan yang terjadi di Jalan Raya Nanggeleng-Cirahayu, Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, itu menyebabkan empat orang meninggal dunia. Selain itu, belasan orang lainnya mengalami luka-luka.

Menurut Zainul, korban luka sebagian masih ada yang dirawat di Puskesmas Payungsari dan RSUD Ciamis. Namun, sebagian besar korban sudah kembali."Sudah tak ada yang luka berat," kata dia.

Sebelumnya, bus pariwisata yang membawa rombongan peziarah mengalami kecelakaan pada Sabtu sekitar pukul 17.30 WIB. Bus itu berangkat dari Situ Panjalu dan mengambil rute ke arah Panumbangan untuk pulang.

Namun ketika berada di TKP, Kecamatan Panumbangan, diduga mengalami masalah teknis pada sistem pengeraman. Akibatnya, bus tidak bisa dikendalikan dan menabrak minibus, motor, dan rumah di sekitar lokasi kejadian.

Salah seorang penumpang bus itu, Hayati, mengalami luka pada bagian kaki akibat kecelakaan tersebut. Menurut dia, bus yang membawa rombongan asal Balaraja, Banten, itu awalnya berangkat ke Cirebon untuk berziarah ke makam Sunan Gunung Jati, pada Jumat (20/5/2022) malam. Setelah dari Cirebon, bus kemudian ke Situ Lengkong Panjalu, Kabupaten Ciamis.

Pada Sabtu sore, rombongan berniat berangkat menuju Pamijahan, Tasikmalaya, melanjutkan ziarah. Namun saat beberapa kilometer dari Panjalu bus mengalami kecelakaan."Tiba-tiba bus langsung oleng. Di dalam bus semua langsung berteriak-teriak, Allahu Akbar. Kepala saya terbentur dan kaki luka. Saya ngak ingat. Sudah kejadian langsung naik ke kaca mobil samping, saya jatuhin diri," kata dia. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement