REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Larangan ekspor minyak sawit (CPO) dan turunannya berakhir Ahad ini (22/5/2022) sehingga kegiatan ekspor akan kembali dimulai pada Senin (23/5/2022). Serikat Petani Kelapa Sawit Indonesia (SPKS) berharap harga tanda buah segar (TBS) sawit yang sempat anjlok kembali naik hingga harga keeknomian.
"Naiknya bervariasi, ada yang hanya Rp 50 per kg ada yang Rp 150 per kg, masih begitu-begitu saja," kata Darto kepada Republika.co.id.
Sementara pabrik CPO yang sebelumnya menyetop pembelian TBS, mulai buka. Namun, kata Darto, antrian masuk TBS sangat panjang karena buah masih melimpah di pabrik.
SPKS berharap, hari pertama pembukaan kembali ekspor CPO, harga TBS bisa kembali naik di level Rp 3.000 per kg, dari saat ini yang masih sekitar Rp 2.000 per kg. Hanya saja, diperlukan pengendalian ekspor untuk menjaga tingkat harga internasional agar tidak turun.
"Negara lain tahu pasokan CPO kita melimpah ruah, sehingga perlu agar keran ekspor tidak jor-joran, kalau barang banyak biasanya harga jadi murah," katanya.
Harga internasional yang turun, secara langsung akan berdampak pada harga TBS sehingga dikhawatirkan harga yang sebelumnya tinggi dan menguntungkan petani sulit kembali.
"Makanya perlu tata kelola perdagangan CPO disaat pasokan melimpah seperti sekarang," katanya.