Ahad 22 May 2022 14:37 WIB

Kegiatan Ekspor CPO Dimulai Lagi Besok, Harga TBS Diharap Kembali Naik

Larangan ekspor CPO berakhir hari ini, Ahad (22/5/2022).

Rep: Dedy Darmawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022). Harga jual Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit tingkat petani sejak dua pekan terakhir mengalami penurunan dari Rp2.850 per kilogram menjadi Rp1.800 sampai Rp1.550 per kilogram, penurunan tersebut pascakebijakan pemeritah terkait larangan ekspor minyak mentah atau crude palm oil (CPO).
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022). Harga jual Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit tingkat petani sejak dua pekan terakhir mengalami penurunan dari Rp2.850 per kilogram menjadi Rp1.800 sampai Rp1.550 per kilogram, penurunan tersebut pascakebijakan pemeritah terkait larangan ekspor minyak mentah atau crude palm oil (CPO).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Larangan ekspor minyak sawit (CPO) dan turunannya berakhir Ahad ini (22/5/2022) sehingga kegiatan ekspor akan kembali dimulai pada Senin (23/5/2022). Serikat Petani Kelapa Sawit Indonesia (SPKS) berharap harga tanda buah segar (TBS) sawit yang sempat anjlok kembali naik hingga harga keeknomian.

Sekretaris Jenderal SPKS, Mansuetus Darto, mengatakan, pasca pengumuman pencabutan larangan ekspor CPO pada Kamis (19/5/2022) lalu, belum terdapat kenaikan signifikan pada harga TBS.

Baca Juga

"Naiknya bervariasi, ada yang hanya Rp 50 per kg ada yang Rp 150 per kg, masih begitu-begitu saja," kata Darto kepada Republika.co.id.

Sementara pabrik CPO yang sebelumnya menyetop pembelian TBS, mulai buka. Namun, kata Darto, antrian masuk TBS sangat panjang karena buah masih melimpah di pabrik.

SPKS berharap, hari pertama pembukaan kembali ekspor CPO, harga TBS bisa kembali naik di level Rp 3.000 per kg, dari saat ini yang masih sekitar Rp 2.000 per kg. Hanya saja, diperlukan pengendalian ekspor untuk menjaga tingkat harga internasional agar tidak turun.

"Negara lain tahu pasokan CPO kita melimpah ruah, sehingga perlu agar keran ekspor tidak jor-joran, kalau barang banyak biasanya harga jadi murah," katanya.

Harga internasional yang turun, secara langsung akan berdampak pada harga TBS sehingga dikhawatirkan harga yang sebelumnya tinggi dan menguntungkan petani sulit kembali.

"Makanya perlu tata kelola perdagangan CPO disaat pasokan melimpah seperti sekarang," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement