Ahad 22 May 2022 23:45 WIB

Uni Eropa tak Lupakan Pengungsi Lain di Tengah Perang di Ukraina

Para menteri pembangunan Uni Eropa membahas dampak perang di kawasan krisis dunia

Red: Esthi Maharani
Uni Eropa (UE) tidak melupakan pengungsi Suriah atau pengungsi lainnya di seluruh dunia di tengah perang yang berlangsung di Ukraina
Uni Eropa (UE) tidak melupakan pengungsi Suriah atau pengungsi lainnya di seluruh dunia di tengah perang yang berlangsung di Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID., BRUSSELS -- Uni Eropa (UE) tidak melupakan pengungsi Suriah atau pengungsi lainnya di seluruh dunia di tengah perang yang berlangsung di Ukraina, kata kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell pada Jumat (20/5/2022)

Berbicara pada konferensi pers menjelang acara makan siang dengan menteri pembangunan Uni Eropa di Brussels, Borrell dan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi menekankan bahwa pengungsi di seluruh dunia terus membutuhkan bantuan.

Mereka juga menjelaskan bahwa jumlah pengungsi di seluruh dunia dapat meningkat secara signifikan dibandingkan dengan 84 juta tahun lalu setelah 6 juta orang Ukraina meninggalkan negara mereka dan 8 juta lainnya menjadi pengungsi internal.

"Ukraina mewakili masalah urgensi karena massa (pengungsi) dan gawatnya situasi," kata Borrell, sambil menekankan bahwa "Uni Eropa tidak melupakan Suriah" dan pengungsi di Lebanon, Afghanistan, atau Venezuela.

Grandi menegaskan perang di Ukraina dapat membuat situasi pengungsi semakin rapuh dengan memperburuk kerawanan pangan, krisis energi, dan kenaikan harga.

“Ketidakstabilan dapat menyebabkan lebih banyak pengungsian,” ujar dia, mendesak “perhatian yang memadai” untuk diberikan pada krisis di Afrika, Timur Tengah dan Amerika Latin.

Para menteri pembangunan UE mengadakan pertemuan pada Jumat untuk membahas tanggapan blok tersebut terhadap perang Rusia di Ukraina, serta untuk mengatasi dampak perang di kawasan krisis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement